Berita Jabar (Harapanrakyat.com),- Kasus Covid-19 di Jawa Barat (Jabar) yang mengalami lonjakan menimbulkan Bed Occupancy Rate atau BOR rumah sakit naik hingga 44,67 persen. Data tersebut berdasarkan Satgas Covid-19 Jabar.
Guna mengantisipasi terus melonjaknya kasus Covid-19, Pemprov Jabar pun menambah ketersediaan tempat tidur. Total tempat tidur rumah sakit saat ini sebanyak 9.907.
Dewi Sartika, Ketua Harian Satgas Covid-19, mengatakan meski naik 44,67 persen, BOR rumah sakit di Jabar masih di bawah standar WHO 60 persen.
“Meski begitu, kita harus waspada. Mengimbau masyarakat yang terkonfirmasi positif tapi bergejala ringan agar isolasi mandiri dengan pantauan puskesmas,” ungkap Dewi Sartika, Senin (14/2/2022).
Pemprov Jabar pun telah berupaya melakukan langkah antisipasi. Seperti dengan menjamin ruang perawatan dan tempat tidur untuk pasien Covid-19. Sejauh ini tempat tidur rumah sakit terisi 4.425 dari 9.907 tempat tidur.
“Penambahan itu berikut dengan berbagai fasilitas penunjang seperti ketersediaan oksigen. Semoga itu tidak terpakai artinya kasus Covid-19 terkendali,” katanya.
Selain keterisian BOR rumah sakit di Jabar, Dewi pun menerangkan tingkat keterisian pada tepat isolasi lain. Jabar memiliki 14 lokasi tempat isolasi yang tersebar pada beberapa kabupaten/kota.
Sampai dengan tanggal 13 Februari, sebanyak 7 lokasi yang telah menyampaikan laporan pembaruan data. Yakni Kabupaten Bogor, Bandung, Garut, Bekasi, Kota Bogor, Cimahi dan BPSDM Jabar.
“Untuk kenaikan keterisian tempat isolasi khusus adalah 38,76 persen atau 395 tempat tidur terisi dari total 1.019 yang tersedia,” katanya.
Dewi pun menjelaskan mengenai capaian vaksiansi. Saat ini Jabar masih urutan pertama untuk rata-rata kecepatan vaksinasi. Kecepatan vaksinasi Jabar mencapai 175.223 dosis/hari. Bahkan pernah sampai 400 ribu dosis per hari.
Capaian vaksinasi Jabar saat ini sudah mencapai 33.375.609 dosis satu dan 23.671.848 dosis dua. Total target vaksinasi Jabar sebanyak 37.907.814 orang. (R9/HR-Online/Editor-Dadang)