Bola kaca di bulan tertangkap oleh robot penjelajah milik China. Penemuan ini sontak saja membuat para ilmuwan kebingungan.
Tidak hanya satu, melainkan ada dua buah bola kaca yang secara misterius tertangkap oleh kamera robot penjelajah. Sayangnya, kamera robot belum dapat meneliti apa komposisi kimianya.
Namun begitu, para ilmuwan sudah mulai melakukan studi lanjutan. Menurut mereka, penemuan ini bisa memberikan informasi sejarah alam semesta.
Baca Juga: Atmosfer Planet Venus Jadi Alasan Tidak Bisa Ditinggali Makhluk Hidup
Temuan Objek Misterius Bola Kaca di Bulan
Penemuan baru seperti tidak ada habisnya. Alam semesta yang kita tinggali ini memang masih menyimpan banyak misteri.
China pada hari Selasa menerbitkan penelitian mengenai bulan. Mereka menggunakan robot penjelajah Yutu-2 untuk melakukan proses penjelajahan.
Yutu-2 sudah melakukan penjelajahan bulan sejak tahun 2019. Hasil dari penelitian robot penjelajah ini cukup mengejutkan.
Robot buatan China berhasil menangkap dua bulatan kaca tembus pandang di antara permukaan bulan yang kering.
Zhiyong Xiao, seorang ahli geologi planet dari Universitas Sun Yat-sen dan Akademi Ilmu Pengetahuan China menyebut bahwa sulit untuk mengetahui dengan pasti dari mana kedua bulatan kaca tersebut berasal.
“Sebagian besar kaca yang sudah terdeteksi di bulan saat ini terlihat berbeda dari yang baru Yutu-2 temukan. Terdapat banyak sekali kaca, namun ukurannya cenderung kurang satu milimeter” ungkap Zhiyong.
Ilmuwan memperkirakan bahwa bola kaca yang Yutu-2 temukan berukuran jauh lebih besar. Bola memiliki lebar 15 hingga 25 milimeter.
Sebelumnya kaca yang berbentuk bulat juga pernah ditemukan pada misi Apollo 16 dengan ukuran lebih besar, yakni 40 milimeter.
Selain ukuran, bola ini juga tampak berbeda karena tembus cahaya atau transparan dan berkilau.
Baca Juga: Persamaan Komet dan Planet Beserta Perbedaannya, Apa Saja?
Menjadi Objek Penelitian Penting di Masa Depan
Penemuan bola kaca di bulan oleh robot Yuyu-2 membuat para ahli bingung. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang menganggap bahwa penemuan ini bisa membantu mengungkap sejarah bulan.
Itulah kenapa sepasang bola kaca akan menjadi objek penelitian sangat penting di masa depan.
Material seperti kaca di bulan sebenarnya bukan sesuatu yang aneh. Material ini sudah terbentuk akibat material silikat terkena suhu tinggi yang ada di bulan.
Di masa lalu, bulan memiliki struktur vulkanisme luas sehingga dapat menjadi faktor pembentukan kaca vulkanik.
Selain itu, bulan juga terbentuk dari benturan antar objek kecil seperti meteorit sehingga menghasilkan panas hebat.
Baca Juga: Asteroid 1999 VF22 Dekati Bumi Setelah 100 Tahun Disiarkan Secara Live
Menurut tim ilmuwan China yang Zhiyong Xiao pimpin, opsi meteorit adalah kemungkinan paling tinggi di balik keberadaan kaca yang Yutu-2 temukan.
Meski demikian, bentuk bola kaca yang berbeda membuat mereka kebingungan. Meski sama-sama besar, bola kaca yang Yutu-2 temukan seperti memiliki kandungan berbeda.
Bahkan, hingga saat ini tim ilmuwan belum dapat memastikan asal-usul bola kaca di bulan tersebut. Mereka akan melakukan penelitian lanjutan untuk mempelajari komposisinya. (R10/HR-Online)