Batuan penyusun litosfer ada tiga. Litosfer sendiri adalah lapisan terluar dari kulit Bumi. Artinya, litosfer berada di paling atas atau paling luar. Lapisan ini juga seringkali dinamai dengan lapisan silikat.
Klarke dan Washington menyebut bahwa hampir 75% dari permukaan Bumi ini terdiri dari silikon oksida dan aluminium oksida. Sebagai lapisan Bumi paling luar, litosfer tersusun atas batuan dan mineral.
Baca Juga: Atmosfer Planet Venus Jadi Alasan Tidak Bisa Ditinggali Makhluk Hidup
Tiga Batuan Penyusun Litosfer Bumi
Bumi yang kita tinggali ini tentu tidak hanya terdiri dari satu lapis. Agar kuat dalam menahan kehidupan di atasnya, ada beberapa lapisan dengan materi penyusun yang berbeda.
Lapisan paling luar Bumi memiliki nama litosfer. Materi penyusun litosfer adalah mineral dan batuan dengan ketebalan rata-rata 1.200 km.
Batuan yang terdiri dari campuran antara mineral sejenis atau tidak sejenis tersebut akhirnya saling terikat secara gembur dan padat. Litosfer memiliki induk batuan magma, yakni sebuah batuan cair pijar yang memiliki suhu tinggi.
Batuan magma terdapat di bagian bawah kerak Bumi. Nantinya magma akan alami beberapa proses perubahan hingga akhirnya menjadi batuan sedimen, batuan beku, dan metamorf.
Baca Juga: Persamaan Komet dan Planet Beserta Perbedaannya, Apa Saja?
Tiga batu tersebutlah yang menjadi pemeran utama menyusun lapisan litosfer. Berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai batuan penyusun litosfer.
Batuan Beku
Jenis batuan pertama penyusun lapisan litosfer ialah batuan beku. Memiliki nama batuan beku karena prosesnya dari magma pijar menjadi beku atau pada melalui pendinginan. Batuan beku juga terdiri lagu menjadi 3 jenis, yaitu:
- Batuan Tubir
Selain tubir, nama populer jenis batu ini adalah batuan kristal. Hal itu karena batuan tubir terdiri batu kristal-kristal.
Adapun proses pembentukan batu terjadi di dalam kulitnya Bumi. Kulit dari batuan tubir simpan bongkahan kristal yang ukurannya besar akibat proses pendinginan berjalan lambat. Contoh batu tubir adalah granit.
- Batuan Leleran
Nama lain dari Leleran adalah batuan beku luar sebab proses pembekuan terjadi di sisi luar kulit Bumi. Sebab itulah penurunan temperatur batu terjadi dengan cepat.
- Batuan Korok
Korok atau gang adalah jenis batuan yang terbentuk di korok atau gang. Karena lokasi pembentukannya itulah proses pendinginan batu berlangsung lebih cepat.
Batuan Sedimen
Struktur dari batuan penyusun litosfer satu ini terbentuk dari batu yang mudah lepas lalu terbawa air, angin, dan es.
Baca Juga: Teori Heliosentris dan Geosentris: Sejarah dan Pengertiannya
Kemudian endapan tersebut akan terus menumpuk dan mengeras sehingga menjadi sedimen. Berdasarkan proses pembentukan, batuan sedimen memiliki tiga macam kelompok.
- Batuan sedimen klastik, batuan asal yang mengalami kehancuran mekanis sehingga berukuran kecil. Setelah itu, batu mengalami pengendapan hingga membentuk endapan klastik. Contohnya adalah batu pasir atau lempung (shale).
- Sedimen kimiawi, sesuai namanya terjadi akibat proses kimiawi. Proses terjadi secara langsung seperti penguapan, dehidrasi, dan pelarutan. Contoh batu sedimen kimiawi adalah stalaktit dan stalagmit. Kedua batu biasanya berada di gua-gua kapur.
- Batuan sedimen organik, kebalikan dari kimiawi, proses pengendapan sedimen organik melalui bantuan organisme. Seperti sisa bangkai binatang yang terkubur di dasar laut (terumbu karang dan kerang).
Batuan Metamorf
Jenis terakhir bernama batuan metamorf. Metamorf berasal merupakan hasil dari perubahan batuan beku ke batuan endapan.
Perubahan tersebut terjadi akibat adanya proses metamorfosis. Faktor-faktor penyebab perubahan batuan antara lain:
- Tekanan yang tinggi
- Suhu tinggi
- Adanya kombinasi tekanan dan suhu yang tinggi
- Terdapat penambahan bahan lain
Pemanfaatan Litosfer
Adanya batuan penyusun litosfer juga memberikan manfaat kepada manusia. Litosfer sendiri adalah lapisan Bumi sebagai tempat hidup hewan, tanaman, dan manusia.
Semua aktivitas manusia terjadi di atas lapisan litosfer ini. Litosfer juga memegang peranan penting dalam kehidupan tumbuhan.
Tanah akan terbentuk ketika batuan yang ada di permukaan litosfer mengalami degradasi, erosi, ataupun proses fisika lain sehingga menjadi batuan kecil sampai pasir.
Selanjutnya bagian tersebut akan bercampur dengan hasil pembusukan komponen organis makhluk hidup sehingga membentuk tanah. Tanah tersebut dapat organisme gunakan sebagai tempat hidup.
Terdapat banyak kandungan mineral di dalam tanah yang membantu tumbuhan tumbuh dengan subur.
Lebih lanjut, batuan penyusun litosfer bagian bawah yang kaya akan mineral dapat memberikan kita minyak bumi, emas, gas, nikel, timah, besi, dan batu bara. (R10/HR-Online/Editor-Ndu)