Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Menjadi penyebab banjir yang menggenangi rumah, warga Pananjung Barat, Desa Sinartanjung, Kota Banjar, Jabar, mengeluhkan pembangunan perum.
Warga merasa kesal lantaran setiap hujan turun, rumah mereka terendam air dan material lumpur.
Mereka pun mengadu ke pemerintah desa, meminta solusi agar pihak pengembang melakukan perbaikan pembangunan perum.
Salah seorang warga Hani mengatakan, sedikitnya ada 6 rumah warga di lingkungan setempat yang terdampak banjir dan material lumpur.
“Saat hujan deras Minggu (30/1/2022) sore, beberapa rumah kena banjir,” ungkap Hani Senin (31/1/2022).
Baca juga: Rumah Warga Kota Banjar Rusak Tersapu Angin dan Pohon Tumbang
Bahkan kata Hani, tinggi genangan air saat hujan deras mencapai setengah lutut kaki orang dewasa, dan sebagian air masuk menggenangi rumah warga.
“Termasuk parah, airnya sampai masuk ke rumah warga, sama ada yang kemasukan lumpur juga,” katanya.
Warga mengaku khawatir, jika hujan deras turun air genangan yang berasal dari pegunungan tersebut kembali memasuki pemukiman rumah warga.
“Takut aja kalau nanti hujan lagi. Tapi untuk yang hujan kemarin sore rumah masih bisa ditempati. Cuma airnya jadi mengganggu aktivitas,” ungkapnya.
Warga lainnya Ating menambahkan, banjir genangan dan material lumpur tersebut terjadi lantaran dampak rencana pembangunan perum (perumahan) yang ada di wilayah tersebut (Gunung Gembok).
Selain itu, drainase atau saluran air yang ada di lokasi menurutnya tidak berfungsi sehingga air masuk ke rumah warga
Untuk itu kata Ating, ia bersama warga lainnya meminta kepada pemerintah mencari solusi agar pihak pengembang melakukan perbaikan penataan pembangunan.
“Drainase ada tapi penuh pakai gorong-gorong tertutup gitu. Kami minta supaya itu diperbaiki,” kata Ating.
Pemdes Sinartanjung Kota Banjar Sudah Lakukan Pemantauan Pembangunan Perum
Sementara itu, Kepala Desa Sinartanjung Asep Hendra Sugiharto mengatakan, terkait keluhan warga itu sebetulnya bermula dari tempat penampungan lumpur penataan lahan untuk pembangunan Perum Griya Asri 2.
Kebetulan saat hujan deras, pihak pengembang belum melakukan pengerukan tempat penampungan. Saluran drainase yang ada juga tidak berfungsi karena tersumbat.
Sehingga, secara otomatis ketika terjadi hujan deras air hujan dan lumpur tersebut meluap ke jalan, hingga masuk ke pemukiman warga.
“Saluran drainase tersumbat. Lumpur tersebut meluap dan pihak pengembang belum melakukan pengerukan lagi sehingga saat hujan deras lumpur turun,” kata Asep.
Lebih lanjut ia mengatakan, pihak desa sebelum pembangunan perumahan sudah melakukan pemantauan.
Pihaknya juga sudah ada kesepakatan bersama tokoh masyarakat, akan dibangun sesuai dengan aturan dan peruntukan.
Untuk solusi kata Asep, pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi bersama perwakilan masyarakat, pemerintah kota dan pihak terkait.
Dari hasil rapat, pihak pengembang siap mendahulukan pembangunan untuk mengatasi banjir dan membuat benteng pembatas lahan warga dan pengembang (perum).
“Yang terdampak itu terbagi di 5 RT. Tadi disepakati bersama terhitung hari ini langsung dilakukan perbaikan dan pengerukan lumpur. Saat ini juga sudah dimulai perbaikan,” kata Asep.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Banjar Kusnadi mengatakan, pihaknya mewanti-wanti agar pihak pengembang pembangunan perum segera melakukan perbaikan.
Hal itu untuk mengantisipasi potensi-potensi bencana saat hujan deras kembali turun. Terutama potensi banjir genangan dan material lumpur.
“Tadi semua sudah sepakat kami juga meminta agar segera ditindaklanjuti untuk antisipasi ketika terjadi hujan deras. Karena itu juga berpotensi menimbulkan dampak bencana,” katanya. (Muhlisin/R8/HR Online/Editor Jujang)