Tujuan portofolio investasi yaitu untuk mengetahui berbagai jenis saham apa saja yang masuk di dalamnya. Bahkan termasuk proporsi dana masing-masing yang terbentuk dengan model Markowitz.
Selain itu, dibentuknya portofolio guna untuk bisa memperoleh return tertentu dengan sedikit risiko. Bagi investor, tentu sudah sering mendengar apa itu portofolio investasi.
Namun untuk pemula perlu Anda tahu apa itu sebenarnya. Dengan adanya portofolio tentu membantu investor lebih tahu tentang beragam kumpulan saham, reksa dana, obligasi, serta instrumen lainnya.
Bahkan menjadi salah satu pertimbangan dalam nilai instrumen investasinya yang Anda miliki. Selain mengetahui apa definisi portofolio, Anda juga perlu tahu bagaimana cara membangun hingga tujuan portofolio investasi.
Baca Juga: Manfaat IPO Bagi Investor, Perusahaan, Hingga Cara Kerjanya
Mengenal Tujuan Portofolio Investasi Bagi Investor
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya jika portofolio investasi menjadi hal yang penting untuk investor ketahui.
Portofolio investasi ini merupakan sekumpulan aset investasi, baik dari individu, lembaga, perusahaan, hingga manajer investasi.
Ada beberapa aset yang ada di dalamnya baik berupa real estate, karya seninya, perhiasan, serta bentuk penanaman modal lainnya yang bisa mendatangkan laba di masa mendatang.
Sedangkan untuk hal-hal yang ada pada bagian portofolio investasi bisa berupa saham, obligasi, reksa dana, uang tunai, atau komoditas milik investor. Sedangkan untuk tujuannya sendiri sama seperti investasi pada umumnya.
Investor tentu menginginkan keuntungan yang besar dari investasi. Ada baiknya jika dalam berinvestasi, Anda perlu tahu tujuan investasi itu sendiri.
Setelah itu, Anda juga perlu menentukan jangka waktu berinvestasi. Setelah Anda tahu jangka waktu dan tujuan investasi portofolio, saatnya memilih produk investasi yang tepat.
Baca Juga: Status Order Saham Lengkap dengan Berbagai Jenisnya
Jenis Portofolio
Bagi Anda yang tertarik dengan penanaman modal saham ada beberapa jenis contoh portofolio investasi. Adapun beberapa jenis antaranya mulai dari income portfolio.
Investasi ini memiliki risiko kecil yang membantu investor mencapai penghasilan rutin dari saham. Value portfolio menjadi jenis yang selanjutnya investor lakukan dengan cara membeli saham harga lebih murah dari harga saham lainnya yang sejenis.
Sedangkan untuk jenis growth portfolio memiliki fokus pada pertumbuhan aset investasinya menggunakan prinsip high risk high return. Pada umumnya, jenis yang satu ini para investor pilih dengan risiko sedang.
Baca Juga: Pasar Tunai Saham, Begini Cara Transaksinya di Bursa Indonesia
Investasi Jangka Panjang
Berinvestasi membutuhkan banyak pertimbangan. Tujuan investasi portofolio saham bisa juga Anda sesuaikan dengan kebutuhan jangka panjang atau pendek. Untuk investasi jangka panjang bisa memilih reksadana.
Sedangkan untuk mengetahui update secara berkala tentu jangka panjang yang jauh lebih murah dan mudah. Sedangkan untuk investasi jenis lainnya yaitu pemilihan obligasi.
Anda cukup perhatikan beberapa hal. Mulai dari perhatikan jenis ranking, suku bunga, dan temponya agar menguntungkan untuk jangka panjang. Sehingga bisa menentukan tujuan investasi portofolio yang sebelumnya Anda tahu. (R10/HR-Online)