Status planet Pluto saat ini tengah menjadi perbincangan hangat di kalangan ilmuwan. Terkait hal ini, para peneliti di Amerika Serikat mengharapkan untuk mengembalikan Pluto ke jajaran planet yang ada di galaksi Bimasakti.
Berdasarkan laporan dari The Next Web pada 2019, mantan Kepala NASA Jim Bridenstine menyerukan tentang pemulihan dari status planet terjauh ini.
Para ilmuwan saat ini ingin menambahkan batuan ruang angkasa mirip Pluto di dekat matahari pada deretan planet resmi yang telah diakui oleh dunia.
Baca Juga: Galaksi Paling Aneh di Alam Semesta, Ada Kanibal Hingga Zombie
Para peneliti menyuguhkan berbagai bukti bahwa penyelarasan taksonomi dengan rumitnya geologis. Ini merupakan taksonomi ilmiah yang sangat bermanfaat untuk planet.
Terkini, Status Planet Pluto Masih Menjadi Perdebatan
Dulu tentu kita mengenal bahwa Pluto merupakan salah satu planet di tata surya. Akan tetapi, sempat terdapat anggapan bahwa Pluto tidak lagi dianggap planet dengan beberapa alasan.
Faktanya, status Pluto yang awalnya merupakan planet kemudian mengalami penurunan menjadi objek luar angkasa lainnya. The International Astronomical Union sudah menurunkan status dari Pluto menjadi nonplanet.
Ini terjadi sejak 2006 lalu, seperti yang telah tercatat pada laman Library of Congress. Sejak saat itulah Pluto dinamakan dengan planet kerdil katai dwarf planet.
Penurunan Status Planet Pluto oleh IAU
Para ilmuwan International Astronomical Union (IAU) turut mengklasifikasikan Pluto sebagai planet di tata surya. Hal ini terus menjadi bahasan di kalangan ilmuwan.
Pada awalnya, Pluto memang terkenal sebagai planet ke-9 di tata surya. Akan tetapi, hal ini hanya bertahan hingga International Astronomical Union (IAU) menurunkan status planet ini sebagai planet kerdil.
Baca Juga: Fakta Seram Luar Angkasa Tertangkap Teleskop NASA, Begini Penampakannya
Pernyataan ini ternyata menimbulkan kontroversi, tidak sedikit ilmuwan yang tak menyetujui keputusan tersebut.
Melansir dari The Science Times, IAU menyebutkan bahwa Pluto hanya memenuhi dua kriteria planet. Hal inilah menjadi alasan mengapa status dari planet ini mengalami penurunan.
Terdapat beberapa alasan yang menyebabkan status Pluto mengalami penurunan dan dianggap bukan sebuah planet. Alasan tersebut seperti ukuran Pluto yang teramat kecil untuk masuk dalam jajaran planet.
Bahkan jarak Pluto terhadap matahari pun terlampau sangat jauh. Jarak terjauh ini sangat berpengaruh terhadap model serta gerak orbital Pluto. Selain itu, adanya anggapan bahwa Pluto tidak dapat membersihkan lingkungan di sekitar orbitnya.
Selain harus memiliki bentuk bulat serta mengorbit pada bintang besar, planet juga harus bisa membersihkan lingkungan di sekitar orbit yang mereka lintasi.
Meskipun demikian, protes terkait dengan planet Pluto masih berlanjut hingga saat ini. Melalui protes terkini, sekelompok ilmuwan menginginkan supaya IAU mengklasifikasikan ulang status Pluto sebagai planet bersama dengan bulan-bulan di tata surya serta beragam benda kosmik lainnya yang telah memenuhi definisi planet sejak abad ke-16.
Definisi Planet Abad ke-16
Berdasarkan laporan Yahoo News, para peneliti dalam studi terbarunya menyatakan bahwa Pluto harus masuk sebagai planet di bawah definisi abad ke-16. Perlu Anda ketahui, definisi planet abad ke-16 ini telah banyak ilmuwan gunakan.
Selain itu, ini juga mendefinisikan planet sebagai benda kosmik yang aktif secara geologis. Tidak hanya planet Pluto saja, akan tetapi terdapat beberapa objek di angkasa luar lainnya yang masuk sebagai planet definisi abad ke-16.
Baca Juga: Bintang Terbesar di Alam Semesta, Kalahkan Raksasa Matahari Kita
Seperti halnya Titan, bulan Europa, asteroid Ceres, serta Enceladus. Seorang ahli fisika planet dari University of Florida, Philip Metzger, melalui tulisan terbarunya mengklaim bahwa mungkin terdapat 150 planet di tata surya menggunakan definisi abad ke-16.
Studi baru ini terjadi setelah memperoleh data penerbangan Pluto 2015 dari penyelidikan New Horizons NASA. Dalam studi ini menunjukkan wawasan baru terkait dengan status planet Pluto di tata surya.
Meskipun sering menjadi perdebatan, akan tetapi IAU menjelaskan bahwa mereka menghormati semua pendapat ilmiah. Pernyataan ini mereka tuangkan pada FOX Television Stations.
Akhirnya, adanya perdebatan terkait dengan status Pluto sebagai planet atau bukan, hingga saat ini masih menjadi perbincangan yang hangat di kalangan para ilmuwan.
Mungkin apabila terdapat data serta pengetahuan lebih terkait dengan Pluto akan terjawab bagaimana statusnya yang akan datang. (R10/HR-Online/Editor-Ndu)