Saham dibawah 500 melonjak naik saat Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) melesu. Saham-saham yang biasa disebut saham recehan itu naik secara signifikan.
Melonjaknya saham recehan tersebut karena banyaknya investor yang memburu. Harganya murah, jika memiliki fundamental bagus kenapa harus Anda abaikan?
Investor-investor pemula yang masih belum memiliki banyak modal cenderung mencari saham recehan untuk investasinya.
Baca Juga: Saham Pendatang Baru Terbaik yang Semakin Melejit, Ini Informasinya
Mengejutkan, Saham Dibawah 500 Melonjak dengan Tajam
Terdapat setidaknya 185 saham tutup yang menguat, 213 saham mengalami stagnan, dan 327 saham melemah.
Lonjakan saham yang paling signifikan dipimpin oleh PT Sidomulyo Selaras Tbk (SDMU) dengan presentasi peningkatan 34,85 persen atau 23 poin ke level 89.
Selanjutnya ada saham dari PT Malacca Wuwungan Insurance Tbk (MTWI) yang ikut melonjak naik hingga 34,71 persen, yakni setara dengan 42 poin ke posisi 263.
Tak hanya itu, persentase lonjakan saham juga PT Red Planet Indonesia Tbk. (PSKT) rasakan. Saham mereka mengalami kenaikan 26,32 persen atau setara dengan 15 poin sehingga berada di level 72.
Berikutnya, secara berturut-turut kenaikan presentasi juga terjadi di PT Prima Cakrawala Abadi Tbk. (PCAR) dengan lonjakan hingga 24,81 persen menjadi level 322 dan PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) sejumlah 24,59 persel menuju ke level 304.
Pada Kamis (6/1/2022), IHSG yang tutup terkoreksi tipis 0,13 persen atau memiliki 8,95 poin ke level 6.653,35.
Sepanjang hari indeks terus bergerak pada rentang 6.593,30 sampai 6.679,85. Berikut daftar saham dibawah 500 yang menjadi top gainers pada Kamis lalu.
Baca Juga: Produk Investasi dengan Risiko Tinggi, Pilihan Tepat untuk Investor Muda
SDMU
Harga Sebelumnya : 66
Harga Penutupan : 89
Perubahan (%) : 34,85%
MTWI
Harga Sebelumnya : 121
Harga Penutupan : 163
Perubahan Saham (%) : 34,71%
PSKT
Harga Sebelumnya : 57
Harga Penutupan : 72
Perubahan (%) : 26,32%
PCAR
Harga Sebelumnya : 258
Harga Penutupan : 322
Perubahan Saham (%) : 24,81%
ADMR
Harga Sebelumnya : 244
Harga Penutupan : 304
Perubahan (%) : 24,59
CMPP
Harga Sebelumnya : 220
Harga Penutupan : 274
Perubahan (%) : 24,55%
NELY
Harga Sebelumnya : 278
Harga Penutupan : 346%
Perubahan Saham (%) : 24,46%
ALKA
Harga Sebelumnya : 402
Harga Penutupan : 496
Perubahan (%) : 23,38%
BMAS
Harga Sebelumnya : 1.630
Harga Penutupan : 1.985
Perubahan Saham (%) : 21,78%
CNTX
Harga Sebelumnya : 256
Harga Penutupan : 308
Perubahan (%) : 20,31%
Saham dibawah 500 tersebut terlihat melonjak naik di atas 20% di tengah lemahnya IHSG. Hingga saat ini kapitalisasi di Bursa Efek Indonesia sejumlah Rp 8.379 triliun. Di sisi lain, total transaksi di dalam bursa efek mencapai Rp 11 triliun.
Baca Juga: Market Cap Bursa Efek Indonesia, Ini Dia Saham Terbaiknya
Saham Receh untuk Keuntungan Lebih Besar
Berinvestasi dengan saham receh dan kapitalisasi pasar nilai kecil biasa terkenal sebagai penny stock. Meskipun membutuhkan modal yang sedikit, peluang keuntungan akan lumayan besar.
Di sisi lain, berinvestasi di saham recehan bisa saja menjadi boomerang. Peluang rugi dan untung di saham ini adalah 50-50. Rugi atau untung kembali lagi kepada saham perusahaan apa yang Anda beli.
Perlu riset pasar yang benar agar tahu saham dibawah 500 dari perusahaan mana saja yang memiliki peluang untung besar.
Biasanya investor dapat melihat dari indeks laba rugi sebuah perusahaan. Dari situ Anda bisa menganalisa apakah turning point berpeluang untung, stagnant, atau rugi. (R10/HR-Online)