Saham BUMN konstruksi yang masuk dalam daftar Bursa Efek Indonesia kini semakin menarik untuk diperhatikan.
Bahkan para pelaku pasar semakin memberikan perhatiannya sejak masa pemerintahan Jokowi.
Hal ini sering terjadi akibat pemerintah mengagendakan pembangunan infrastruktur Indonesia. Saham ini sengaja dibangun untuk beberapa wilayah Indonesia mulai dari luar pulau Jawa.
Cara ini terjadi karena potensi pengembangan perlu pemerintah lakukan untuk berbagai sektor.
Sehingga membuat pemerintah memberikan alokasi dana yang cukup besar dari APBN dalam pembangunan infrastruktur.
Selain itu, pembangunan juga membutuhkan jasa konstruksi. Hal ini membuat saham BUMN konstruksi meningkat tajam. Namun sayangnya, belum juga ada peningkatan untuk tahun 2022.
Baca Juga: Buying Power Saham, Kenali Fungsi dan Cara Hitungnya
Daftar Saham BUMN Konstruksi
Sebenarnya harga saham untuk tahun ini tidak berpihak pada emiten BUMN konstruksi. Justru harganya anjlok di saat fundamental bisnis yang cenderung membaik dari tahun kemarin.
Bisnis konstruksi mendapat dukungan atas ekspektasi ekonomi yang lebih baik karena terkendala pandemi. Penurunan sejumlah saham konstruksi dirasakan masih akan terus terjadi hingga tahun depan.
Sedangkan keputusan pemerintah dalam membangun ibukota baru belum dapat mengangkat pamor emiten konstruksi. Adapun beberapa daftar saham BUMN konstruksi antara lain:
WSKT – PT Waskita Karya (Persero) Tbk
Perusahaan hasil dari nasionalisasi perusahaan awal di masa kolonial Belanda berdiri tahun 1961. Adapun hasil konstruksi dari karya WSKT yaitu gedung BNI 46 yang menjulang di BNI City Jakarta.
Tidak hanya itu, hasil lain yang bisa Anda nikmati dari konstruksi ini meliputi Gedung Bank Indonesia (BI), Menara Mandiri Plaza, hingga Hotel Shangri-La.
Baca Juga: Cara Menjual Aset Kripto dengan Aplikasi, Langkahnya Mudah dan Cepat
ADHI – PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Saham BUMN konstruksi lain yaitu Adhi Karya. Perusahaan ini juga milik kolonial Belanda yang menjadi BUMN pertama berstatus publik. Perusahaan ini melakukan IPO pada tahun 2004.
Adapun beberapa bidang yang Adhi Karya miliki meliputi konstruksi, engineering & construction (EPC), properti, industri, dan investasi.
Ada 4 entitas anak usaha yang perusahaan ADHI miliki. Perusahaan itu antara lain PT Adhi Persada Properti, PT Adhi Persada Gedung, PT Adhi Persada Beton, dan PT Adhi Commuter Properti.
WIKA – PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
WIKA menjadi perusahaan BUMN yang sudah ada sejak tahun 1960. Perusahaan ini bergerak dalam bidang engineering, procurement and construction (EPC) dengan proyek yang terdiversifikasi.
Baca Juga: Pengertian Swing Trading, Pahami Teknis dan Risikonya Sebelum Mulai
Ada 4 segmen bisnis yang perusahaan miliki yaitu dari sektor industri, infrastruktur-bangunan, pabrik industri-energi, dan properti.
Adapun beberapa proyek yang telah berhasil yaitu jalan tol Balikpapan-Samarinda, simpang susun Semanggi, Bendungan Jatigede, Terminal 3 Bandar Udara Soekarno-Hatta, dan masih banyak lagi.
Sejumlah saham BUMN konstruksi kabarnya juga akan memperoleh manfaat dari adanya Lembaga Pengelola Investasi (LPI). LPI terbentuk dari Joko Widodo pada awal tahun 2021. (R10/HR-Online)