Rotasi sektor saham muncul sebagai teori dalam analisis data yang mampu menunjukkan siklus ekonomi yang cukup konsisten.
Mengingat jika rotasi sektor merupakan pergerakan uang yang diinvestasikan dari satu industri ke lainnya.
Hal ini sengaja investor lakukan agar dapat mengantisipasi tahap selanjutnya dalam siklus ekonomi. Perekonomian yang bergerak dalam siklus ini diprediksi wajar.
Apalagi untuk para pelaku industri yang tergantung pada siklus untuk berkembang. Dalam fakta ini, maka muncullah yang namanya rotasi sektor.
Dengan tidak mendasarkan seluruh saham pada siklus tersebut, justru semakin bijaksana. Untuk itu, penting bagi para penanam dana dalam mengetahui tentang rotasi sektor saham.
Baca Juga: Free Float Saham Jadi Sistem Pembobotan Baru BEI, Ini Dampaknya!
Poin Penting dalam Rotasi Sektor Saham
Siklus perekonomian yang berdasarkan dengan adanya teori rotasi sektor sudah ada sejak tahun 1854.
Berkat kader ekonomi pemerintah dan akademis dapat mengetahui perkiraan awal, durasi, dan akhir dari sebuah siklus bisnis. Ada poin penting yang dapat Anda ambil dari rotasi sektor.
Dalam hal ini, perusahaan akan memindahkan uang ke industri yang cenderung memiliki kinerja terbaik pada siklus selanjutnya.
Perekonomian bergerak dalam siklus yang dapat memprediksi dari boom ke bust serta kembali lagi.
Investor saham juga mencoba mengantisipasi siklus bulan-bulan mendatang atau sebelumnya. Sehingga adanya rotasi sektor berpengaruh terhadap siklus perekonomian.
Dari adanya siklus ini, investor juga memanfaatkan akhir dan awal dari satu siklus. Apalagi dengan adanya pertanda yang bisa membantu investor menentukan arah uang yang diinvestasikan dalam rotasi sektor saham.
Baca Juga: Investasi Circulate Capital Mengurangi Polusi Limbah Plastik di Indonesia
Siklus Pasar
Rotasi sektor saham menjadi siklus yang menentukan adanya pendanaan dalam sebuah bisnis. Seperti yang Anda tahu jika pasar saham tidak bergerak mengikuti siklus ekonomi.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi siklus ekonomi yang terjadi. Ada beberapa siklus yang biasa ada dalam investasi saham.
- Pasar Beruang, di sini kita turun lagi dan menjadi pendahuluan ke dasar pasar selanjutnya.
- Market Bottom, merupakan titik terendah jangka panjang tercapai
- Market top, bull market masih mendatar
- Bull Market, pasar rally dari dasar pasar.
Sebagian besar waktu perusahaan sendiri memprediksi pasar keuangan keadaan ekonomi dari 3 hingga 6 bulan ke depan. Hal ini menandakan jika siklus pasar jauh di depan siklus ekonomi.
Baca Juga: Saham dengan Capital Gain Tertinggi Meningkat di Awal Tahun
Siklus Ekonomi
Sedangkan untuk siklus ekonomi juga hadir dengan 4 tahapan dalam rotasi sektor saham. Resesi penuh, menjadi waktu yang tidak tepat untuk sebuah bisnis atau pencari kerja.
Sebab suku bunga jatuh dan justru sektor yang paling beruntung yaitu siklus dan transportasi. Pemulihan awal, mulai meningkat produksi tumbuh dan suku bunga telah mencapai titik terendah.
Pemulihan yang terlambat, di sini suku bunga naik dengan cepat. Lalu kurva imbal hasil mendatar. Sehingga harapan konsumen menurun dan produksi industri datar.
Resensi awal, perekonomian secara menyeluruh buruk. Hal ini mengakibatkan dampak pada setiap pelaku bisnis. Dengan mengetahui rotasi sektor saham, mampu mengetahui siklus pasar dan perekonomian. (R10/HR-Online)