Planet ekstrasurya WASP-103b baru saja ilmuwan temukan. Menariknya, bentuk planet ini sedikit berbeda dari planet kebanyakan.
Pengamatan dari planet ini menggunakan teleskop luar angkasa raksasa, Hubble dan Spitzer sejak tahun 2014. Setelah berhasil teridentifikasi, peneliti akhirnya ingin mendapatkan pandangan lain.
Dari hasil observasi lanjutan tersebut, tim peneliti menemukan bentuk planet yang sedikit tidak biasa.
Baca Juga: Ledakan Bintang Raksasa Merah SN 2020tlf Ilmuwan Saksikan Langsung!
Penemuan Planet Ekstrasurya WASP-103b
Jika biasanya planet berbentuk seperti bola, maka WASP-103b sedikit berbeda. Planet raksasa yang baru ditemukan ini cenderung lebih mirip dengan bola rugby.
Para ilmuwan menilai planet ekstrasurya tersebut sebagai salah satu yang terpanas yang terletak di konstelasi Hercules. Jarak planet WASP-103b dengan Bumi adalah sekitar 1.225 tahun cahaya.
Planet ini sebenarnya sudah para peneliti temukan sejak tahun 2014. Saat itu, keberadaan planet raksasa WASP-103b berhasil tertangkap teleskop luar angkasa Hubble dan Spitzer.
Pada saat itu para peneliti sedang mencari planet yang layak huni. Setelah mendapat gambar planet dari teleskop luar angkasa, tim peneliti akhirnya melakukan identifikasi lebih lanjut. Setelah beberapa saat, mereka memutuskan untuk melihat sisi lain dari planet ini.
Akhirnya, dengan berbekal pengamatan sebelumnya, muncul sebuah misi antariksa menggunakan CHEOPS dari Swiss yang Badan Antariksa Eropa (ESA) ketuai.
Mereka meluncurkan satelit untuk mencari planet layak huni yang dapat mendeteksi planet dengan metode transit atau mengukur kecerahan bintang.
Bentuk dari WASP-103b baru terlihat dengan jelas saat planet raksasa itu melintas di depan bintangnya. Bentuk planet itu sedikit aneh seperti halnya bola rugby.
Baca Juga: Pengertian Galaksi Black Eye, Galaksi Spiral yang Relatif Terisolasi
Penyebab Bentuknya yang Memanjang
Para peneliti akhirnya melakukan penelitian lebih lanjut terhadap bentuk aneh dari planet tersebut.
Mereka menduga bahwa bentuk planet ekstrasurya WASP-103b yang sedikit memanjang terjadi karena adanya kekuatan pasang surut besar-besaran. Kekuatannya juga mirip dengan di Bumi, namun lebih ekstrim.
Menurut profesor astrofisika University of Bern di Swiss, Yann Alibert, karena jarak planet ini dekat dengan bintangnya, maka bisa jadi menyebabkan air pasang yang sangat besar.
Lebih lanjutnya Yann Alibert mengatakan bahwa itu masihlah sebuah dugaan dan belum terverifikasi.
Baca Juga: Supermassive Black Hole Mini di Mrk 462 Baru Ditemukan Tertutup Kabut
Ukurannya Sangat Besar
Planet ini memiliki ukuran yang lebih besar dari planet Jupiter. Bahkan, para astronot menyebut ukuran WSAP-103b setara dengan dua kali jupiter.
Waktu orbit planet raksasa ini juga hanya kurang dari satu hari waktu di Bumi. Planet raksasa gas WSAP-103b juga masuk ke dalam kategori ‘Jupiter panas’ lantaran skala orbitnya yang pendek.
Adanya deformasi atau perubahan terhadap bentuk planet juga membuat peneliti untuk mempelajari lebih lanjut mengenai komposisi gas yang terbentuk di dalam planet WSAP-103b.
Hingga saat ini tim peneliti masih melakukan pengamatan terhadap planet ekstrasurya WASP-103b dengan CHEOPS dan teleskop James Webb. (R10/HR-Online)
