Perdagangan saham awal 2022 terlihat menguat. Hal ini tampak dari informasi yang ada pada catatan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Untuk tahun ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terbuka pada level 6.586,26 juga tertutup menguat 83,82 poin atau 1,27 persen ke level 6.665.30.
Dengan melihat catatan ini, dapat kesimpulan justru harga saham terus naik dan berkembang. Tidak hanya itu saja, investor asing juga banyak yang berminat untuk membelinya.
Pergerakan harga yang pesat akan mempengaruhi terhadap keberhasilan seseorang dalam investasi. Apalagi mengingat investasi populer di era milenial saat ini.
Hal ini tidak menutup kemungkinan jika tahun ini harga saham mengalami kenaikan yang cukup baik. Bahkan dengan mengetahui perdagangan saham awal 2022 yang baik, membuat investor asing berani borong.
Baca Juga: Saham First Liner, Pilihan Investasi Jangka Panjang dan Minim Risiko
Peningkatan Perdagangan Saham Awal 2022, Investor Asing Gerak Cepat
Pembelian saham bersih sebesar Rp 344,69 miliar tercatat terlihat sejak awal tahun ini. Hal ini tampak dari catatan BEI Senin 3 Januari 2022 kemarin. Angka yang ada tersebut merupakan akumulasi dari net-buy Rp 447,64 miliar pada pasar reguler.
Sedangkan untuk net sell sebesar Rp 102,95 miliar di pasar negosiasi-tunai. Dari transaksi yang terjadi hari ini mencapai angka Rp 9,8 triliun.
Hal ini juga membuat para investor asing untuk mengeluarkan dana transaksi sebesar 22,14%. Sedangkan untuk investor domestik yaitu 77,86%.
Baca Juga: Jadi Reseller Produk Kecantikan untuk Raup Keuntungan, Begini Tipsnya!
Saham Emiten yang Diborong Investor Asing
Investor asing memberikan banyak peluang bagi dirinya dengan membeli saham emiten di BEI. Hal ini tampak dari perdagangan saham awal 2022. Dari pasar reguler sendiri, investor asing memang banyak mengincar saham big caps.
Sebagian besar berasal dari sektor perbankan, infrastruktur, hingga teknologi. Selain itu, melepas sektor konsumsi, industri, hingga energi.
Adapun deretan saham emiten yang investor asing beli sebagai bukti menguatnya perdagangan saham awal 2022 antara lain:
- PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) sejumlah Rp 16,5 miliar. BUKA melemah -1,40 persen di Rp 424.
- PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) senilai Rp 45,3 miliar. ITMG jatuh -3,80 persen di Rp 19.625.
- PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) sebesar Rp 18,4 miliar. INTP terpuruk -3,31 persen di Rp 11.700.
- PT Astra International Tbk (ASII) mencapai Rp 13,9 miliar. ASII naik 0,44 persen di Rp 5.725.
- PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) sebanyak Rp 16,1 miliar. INDF tertekan -1,19 persen di Rp 6.250.
Baca Juga: Saham Artha Sekuritas Prediksikan IHSG Menguat di Awal 2022
Adapun beberapa yang menunjukkan perdagangan saham awal 2022 yang masuk dalam deretan top losers antara lain:
- PT Agro Yasa Lestari Tbk (AYLS) turun Rp 26 atau 6,95 persen ke Rp 348
- Perusahaan Karya Bersama Anugerah Tbk (KBAG) turun Rp 4 atau 6,45 persen ke Rp 58.
- PT Bank Victoria Intl Tbk (BVIC) turun Rp 14 atau 6,86 persen ke Rp 190
Selain itu, untuk jajaran saham yang masuk dalam top gainers perdagangan saham awal 2022 cukup banyak. Ada beberapa jajaran saham untuk awal tahun, yaitu:
- PT Central Proteina Prima Tbk (CPRO) naik Rp 9 atau 9,47 persen ke Rp 104.
- Perusahaan Guna Timur Raya Tbk (TRUK) naik Rp 57 atau 34,97 persen ke Rp 220
- PT Tanah Laut Tbk (INDX) naik Rp 16 atau 12,80 persen ke Rp 141. (R10/HR-Online)