Objek misterius TIC 400799224 tampaknya mengeluarkan banyak debu. Bahkan dalam jumlah besar pada interval tidak beraturan. Para astronom menemukan objek ini mengorbit bintang biner.
Kemunculan objek ini secara misterius dan bervariasi. Setiap 19,77 hari salah satu dari dua bintang meredup dengan keteraturan besar.
Namun intensitas dan durasinya tidak teratur. Selain itu, astronom hanya dapat mengamati pengaburan kira-kira setiap orbit ketiga.
Baca Juga: Fakta Hujan Meteor Quadrantid, Terjadi Tepat Hari Ini
Penelitian Objek Misterius TIC 400799224, Orbit Teratur Namun Penggelapan Tidak Teratur
Planet ekstrasurya ataupun asteroid sering terlihat menghalangi cahaya bintangnya. Akan tetapi, dalam kasus ini berbeda.
Pasalnya cara objek halangi cahaya dari bintang tidak dapat terungkap dengan salah satu opsi pun.
Mengutip laman sciencealert, objek misterius TIC 400799224 mengeluarkan banyak debu. Kemudian mengorbit bintang sekitar 2.300 tahun cahaya.
Objek ini pertama kali terdeteksi Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS). Terpantau ketika astronom sedang berburu planet mini di sekitar bintang tetangga kita.
Astronom menyaring data memakai AI yang terkumpul oleh TESS. Objek teramati akibat bintang mengalami penurunan kecerahan dengan cepat hampir 25% selama beberapa jam.
Baca Juga: Asteroid (7482) 1994 PC1 Akan Dekati Bumi Pertengahan Bulan Ini
Dua bintang objek misterius yang mengorbit merupakan inang sebenarnya. Debu yang memancar dari objek tersebut menghalangi hingga 37%-75% cahaya di bintang inangnya.
Biasanya planet yang hancur atau benda yang mengorbit sedang pecah akan melepaskan debu. Akan tetapi ,objek misterius TIC 400799224 telah teramati dalam 6 tahun terakhir.
Hasilnya menunjukkan periodisitasnya konstan. Namun, ternyata objeknya tetap utuh.
Fakta TIC 400799224
Fakta objek misterius TIC 400799224 yang pertama tidak mengorbit sistem bintang tunggal. Sehingga para astronom berasumsi jika terdapat semacam benda yang mengorbit secara berkala.
Kemudian memancarkan awan debu. Jumlah debu yang dipancarkan sangat besar. Alhasil, sulit mengidentifikasi sifat benda yang mengorbit tersebut.
Kemungkinan dihasilkan oleh disintegrasi objek seperti asteroid Ceres di tata surya. Sehingga akan bertahan sekitar 8.000 tahun sebelum akhirnya menghilang.
Disintegrasi objek ketika melewati langsung akan mengalami sublimasi, yakni padat menjadi gas. Lalu tabrakan objek kecil seperti planet akan melepas awan debu sporadis.
Baca Juga: Ruang Kosong di Alam Semesta, Apakah yang Ada di Dalamnya?
Kemudian debu tersebut digiring planet yang tertanam di piringan bintang. Salah satu astronom Center yang terlibat dalam penelitian ini adalah Karen Collins.
Dalam siaran pers dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics, Karen menjelaskan hal tersebut.
Temuan seperti ini mengingatkan pada bintang KIC 8462852. Penggelapan yang terjadi selama bertahun-tahun mengilhami sejumlah spekulasi.
Saat ini muncul hipotesis memakai proses alam sebagai penjelasannya. Akan tetapi, waktu orbit bintang tidak teratur.
Bahkan tidak berulang dalam pola ke orbit yang stabil. Seperti yang terjadi pada objek misterius TIC 400799224.
Pemantauan objek akan terus tim astronom lakukan. Kabar baiknya, objek cukup terang. Sehingga mudah mengamatinya menggunakan teleskop. (R10/HR-Online)