Kisah teladan Nabi Hud bisa kita amalkan di dalam kehidupan sehari-hari. Dari 25 nabi yang wajib umat Islam imani, Nabi Hud berada di urutan ke-4 setelah Adam, Idris, dan Nuh. Masih keluarga nabi sebelumnya yakni Nuh AS, Hud adalah keturunan Sam bin Nuh, putra Nabi Nuh AS. Berikut ini adalah materi singkat tentang kisah Nabi Hud selama hidupnya.
Baca juga: Keteladanan Nabi Luth, Gigih Berdakwah Hadapi Kaum yang Menyimpang
Kisah Teladan Nabi Hud AS yang Bisa Kita Contoh
Sebagai seorang nabi, Hud tidak lepas dari cobaan dalam menjalankan perintah dari Allah SWT. Banyak orang yang mengetahui Nabi Hud ini adalah sosok berkepribadian mulia dan tidak sombong.
Allah SWT tidak suka bahkan membenci sifat sombong ini, sebagaimana Al Quran menjelaskan. Hal ini juga diperkuat dengan adanya kisah nabi-nabi terdahulu yang bisa kita jadikan teladan, salah satunya Nabi Hud AS ini.
Tinggal Bersama Kaum Ad
Nabi Hud merupakan nabi utusan Allah SWT yang ditunjuk untuk menyampaikan dakwah kepada Kaum Ad yang sama-sama keturunan Arab. Kala itu, Kaum Ad tinggal di Ahqaf, daerah padang pasir yang berbeda di wilayah Yaman, antara Hadramaut dan Oman.
Dengan mendirikan kemah-kemah bertonggak besar sebagai rumah, Kaum Ad bertahan hidup melalui aktivitas ternak dan berkebun. Karena daerah yang mereka gali banyak sumber mata air, kebun Kaum Ad tumbuh subur dan mereka hidup sejahtera dengan hasil panen melimpahnya.
Sayangnya, Kaum Ad tidak mau beriman kepada Allah. Mereka memilih menuhankan berhala yang berjumlah tiga, yakni Samud, Sad, dan Hera.
Kisah teladan Nabi Hud tentu tidak lepas dari kepercayaan Kaum Ad yang meyakini bahwa hidup hanya sebatas dunia. Oleh karena itu, Nabi Hud menyeru Kaum Ad untuk kembali menyembah Allah dan meninggalkan berhala.
Seruan Hud saat menjalankan tugasnya sebagai seorang nabi tersebut malah mengundang tawa dan olokan dari Kaum Ad. Alih-alih mengikuti ajakan Nabi Hud, Kaum Ad mengelak dengan alasan bahwa menyembah berhala adalah tradisi warisan pendahulu mereka.
Kaum Ad Menginginkan Bukti
Tidak gentar, dengan usaha kerasnya, Nabi Hud AS terus mendakwahi Kaum Ad. Hud juga mengingatkan bahwasanya Allah akan mengazab para kaum terdahulu.
Hanya sedikit dari kaum Ad yang mau mendengarkan. Sebagian mereka masih tetap dusta dan dengan sombongnya malah menentang Nabi Hud supaya meminta Allah mendatangkan azab untuk mereka.
Baca juga: Keteladanan Nabi Nuh Miliki Kesabaran yang Luar Biasa
Sebuah kisah yang memang menjadi teladan umat manusia dari sosok Nabi Hud ini. Ia tetap percaya apa yang sudah Allah janji dan tetapkan dan Kaum Ad pun mendapat ganjarannya.
Kaum Ad Dilanda Kekeringan
Bagian kisah teladan Nabi Hud selanjutnya adalah ketika ia sudah merasa buntu menghadapi Kaum Ad. Nabi Hud mengadukan semuanya kepada Allah sembari mengajak pergi kaum yang beriman dari kampung Kaum Ad.
Pengaduan Nabi Hud mendapat ijabah dari Allah SWT. Tak lama setelah kepergian Nabi Hud, kampung Kaum Ad dijejali kekeringan. Tidak ada hujan yang turun, sementara air mata kian habis.
Kebun-kebun yang semula subuh berubah jadi kerontang. Hewan-hewan ternak turut binasa.
Hingga suatu ketika, awan-awan menghitam, semula Kaum Ad pikir adalah pertanda hujan. Namun mereka salah, itu adalah bentuk bukti sekaligus azab yang Allah timpakan kepada Kaum Ad dan kesombongannya.
Awan itu berubah menjadi angin topan yang bergulung-gulung, diikuti kilatan petir, dan gemuruh petir yang tak henti. Angin kencang melemparkan Kaum Ad beserta apa yang dilewatinya, seperti binatang ternak, batu, rumah, pepohonan, dan sebagainya.
Baca juga: Istri Nabi Ayyub yang Selalu Setia Menemani dalam Kesulitan
Tamatlah hidup Kaum Ad yang penuh tamak, sombong, dan menolak kebenaran. Sementara, sedikit kaum yang pergi bersama Nabi Hud selamat sebelum azab turun.
Bersama Nabi Hud, mereka melanjutkan hidup di Hadramaut. Di usia Nabi Hud ke 472 tahun, ia menemui ajalnya dan mendapat pemakaman di bagian timur Hadramaut.
Hikmah Cerita Nabi Hud
Kisah teladan Nabi Hud di atas tentunya mengandung hikmah yang bisa kita petik. Sebagai umat muslim, cucu Nabi Nuh tersebut mengajak kita untuk menjadi manusia yang beriman.
Di bawah ini adalah keteladanan dari kisah Nabi Hud yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
- Sifat sombong dan tamak Kaum Ad adalah pelajaran bagi kita. Sejatinya kekayaan, kepandaian, dan jabatan yang menjadikan seseorang semena-mena bisa hilang kapan saja.
- Rasa syukur atas nikmat yang Allah berikat adalah sifat yang harus ada dalam diri kita dan tidak seharusnya kita bersikap sewenang-wenang terhadap orang lain.
- Kisah Nabi Hud juga memberikan kita teladan bahwa di dalam diri kita harus tumbuh watak sabar dan lembut.
- Menanamkan dalam diri, bahwa Allah SWT adalah satu-satunya tempat meminta dan mengadukan permasalahan yang ada.
- Setiap perbuatan akan menerima ganjaran masing-masing dan selalu ingat bahwa azab Allah begitu pedih.
Baca juga: Keteladanan Rasul Ulul Azmi, Ajarkan Kita Tentang Banyak Hal
Begitulah hikmah dari kisah teladan Nabi Hud yang bisa kita pelajari. Tumbuhkan sikap sabar, tidak sombong, dan selalu mensyukuri nikmat dalam kehidupan sehari-hari kita. (R10/HR-Online)