Free float saham adalah sebuah metode pembobotan. Sejak Juni 2021, Bursa Efek Indonesia sudah mengubah metode pembobotan konstituen pada indeks-indeks saham.
Penggunaan free float dalam pembobotan indeks saham sudah umum terjadi. Saat ini, di Bursa Efek Indonesia terdapat dua metode, yaitu Full Market Capitalization dan Free Float Market Capitalization.
Full market lebih mengacu kepada kapitalisasi pasar, sedangkan free float tentunya menggunakan acuan free float yang sudah ada.
Baca Juga: Cara Menjual Aset Kripto dengan Aplikasi, Langkahnya Mudah dan Cepat
Kebijakan Baru Free Float Saham
Pengertian free float sebenarnya adalah jumlah minoritas sekuritas yang dapat melalui proses transaksi di pasar reguler. Free float juga memiliki arti sebagai persentase sebuah sekuritas.
Perusahaan yang memakai free float adalah mereka yang sudah IPO atau Initial Public Offering. Sehingga, para investor bisa membeli semua aset dengan kepemilikan kurang dari 5%.
Penting bagi investor untuk mengetahui free float. Sebab dengan free float, investor dapat melihat besaran dari volatilitas suatu aset sekuritas.
Jika free float sebuah perusahaan tercatat rendah, artinya perusahaan itu kurang aktif dalam perdagangan. Kemungkinan lainnya adalah volatilitas saham perusahaan yang tak terkendali.
Di Indonesia, perhitungan free float baru saja hadir setelah peraturan metode pembobotan baru yang Bursa Efek keluarkan. Sebelumnya, Bursa Efek menggunakan metode pembobotan konstituen indeks LQ45 dan IDX30.
Baca Juga: Saham BUMN Konstruksi Terbaik, Namun Belum Prospek di Tahun 2022
Alasan perubahan metode pembobotan menjadi free float adalah untuk mengurangi beban mengelola reksa dana indeks dan ETF saham. Dengan free float saham, maka bobot yang akan lebih rendah.
Sehingga, free float dalam digunakan sebagai penyesuaian kapitalisasi pasar dalam perhitungan indeks.
Dalam metode ini, indeks yang menjadi acuan utama Bursa Efek adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Bursa kemungkinan akan menggunakan free float untuk menggambarkan besaran sekuritas yang beredar dan benar-benar melalui proses transaksi. Dengan begitu, akan terlihat jelas nilai fundamental sebuah perusahaan.
Dampak Penerapan Free Float
Bursa Efek mengharapkan, dengan menggunakan free float, indeks saham akan menjadi lebih menarik underlying asset dari produk investasi.
Baca Juga: Investasi Circulate Capital Mengurangi Polusi Limbah Plastik di Indonesia
Selain itu, dengan adanya penerapan free float, bobot akan mengalami penyesuaian. Dengan begitu, investor akan mendapat gambaran riil dari nilai saham yang akan mereka beli.
Menggunakan free float, berarti membuat bobot semakin berkurang. Jika begitu, maka portofolio lebih efisien sehingga emiten meningkat.
Tidak hanya pada sekuritas, penerapan free float juga memberi dampak kepada reksa dana. Manajer investasi atau hedge fund melepaskan emiten-emiten yang terlihat memiliki saham mengembang dan rendah.
Penerapan metode free float belum diberlakukan secara permanen. Proses perubahan metode pembobotan bertahap untuk semua indeks.
Periode metode pembobotan free float saham pertama ini sudah berlangsung sejak Juni 2021 lalu dan berakhir pada Mei 2022 nanti. (R10/HR-Online)