Crypto winter 2022 diprediksi akan terjadi. Dengan harga yang menurun drastis, tentunya para investor crypto akan terancam merugi.
Acara Coinfest 2022 telah sukses terselenggara pada Sabtu (11/12/21). Coinfest 2022 merupakan acara yang bertujuan memberikan edukasi mengenai perkembangan industri pasar crypto.
Pada kesempatan tersebut, muncul isu akan kembalinya fenomena crypto winter pada tahun 2022 ini.
Baca Juga: Leverage Trading Crypto, Berikut Pengertian, Cara Kerja dan Fungsinya!
Prediksi Crypto Winter 2022
Mata uang crypto memang sedang menjadi jenis investasi populer di kalangan investor muda. Saat ini bahkan sudah ada berbagai perusahaan dagang yang bersedia menjual produknya menggunakan metode pembayaran crypto.
Kebanyakan orang memilih crypto karena peluang keuntungannya yang besar. Jika melihat dari harga koin crypto yang terus melonjak setiap tahunnya, tentu saja banyak orang yang akhirnya tertarik mencoba.
Namun demikian, sama halnya dengan jenis investasi lain, crypto juga memiliki peluang rugi. Contohnya saat terjadi crypto winter.
Sepanjang tahun 2021 kemarin, Gala menjadi aset crypto dengan kinerja yang paling apik. Dalam hal ini, Gala memiliki harga yang cukup stabil.
Menariknya, tiga crypto dengan kapitalisasi pasar terbesar, yaitu Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH,) dan Binance Coin (BNB) justru tercatat mengalami ketertinggalan.
Tentu saja hal itu memunculkan kekhawatiran akan terjadinya crypto winter. Crypto winter 2022 sendiri merupakan kondisi ketika nilai cryptocurrency mengalami penurunan drastis bahkan di bawah nilai tren bullish normal.
Persoalan tersebut juga telah dibahas pada Coinfest 2022. Para ahli yang meramaikan acara tersebut mengatakan bahwa tidak menutup kemungkinan akan terjadinya kembali crypto winter pada tahun ini.
Coinfest membahas prospek dari Altcoin dan Bitcoin di tahun 2022. Harga crypto yang sudah cukup tinggi sepanjang tahun membuat kemungkinan crypto winter akan terjadi di tahun 2022.
Fenomena crypto winter biasanya terjadi ketika periode bull run yang telah berlangsung mendapatkan sentimen negatif. Jika Bitcoin akan benar-benar memasuki crypto winter, maka aset crypto lainnya akan ikut terpengaruh.
Baca Juga: Proses Diversifikasi Portofolio yang Penting Investor Lakukan
Aset Crypto Terbaik di 2021
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, tiga aset crypto dengan kapitalisasi pasar terbesar mengalami penurunan kinerja sepanjang tahun 2021.
Binance Coin (BNB), Ethereum (ETH), dan Bitcoin (BTC) berturut-turut berada di posisi 6, 7, serta 8. BTC berada di posisi terakhir dengan persentase perubahannya yang hanya 76,62%.
BNB dan ETH berada di atas BTC dengan perubahan 1.258,31% dan 411,88%. Selanjutnya ada Solana (SOL) dan Terra (LUNA) di posisi 4 serta 5.
SOL memiliki perubahan yang cukup baik, yaitu 11.178,15% dan Terra (LUNA) 13.049,23%. Terlihat bahwa kedua crypto ini memiliki perbedaan persentase yang sedikit.
Baca Juga: Cara Mengetahui Saham Uptrend Terbaik dalam Dunia Investasi
Di top 3 ada The Sandbaset ox (SAND), Axie Infinity (AXY), dan Gala (GALA). Gala menduduki peringkat pertama dengan nilai perubahan 32.757,14%.
Di bawahnya, yakni posisi kedua dan ketiga, AXY serta SAND mengalami perubahan 14.525,00% dan 17.177,78%.
Untuk menghadapi crypto winter 2022, para trader sebaiknya memilih aset crypto yang memiliki fundamental bagus. Terutama koin-koin yang masuk ke dalam peringkat 10 besar dalam kapitalisasi pasar. (R10/HR-Online)