Buying power saham adalah dana yang Anda gunakan untuk membeli saham. Buying power akan berkurang saat membeli dan bertambah ketika Anda menjual kembali aset.
Setiap investor maupun trader saham harus memahami betul konsep dari buying power ini.
Dengan menentukan dana untuk investasi, maka dana lainnya tidak akan terusik. Sehingga, siklus investasi lebih sehat dan menguntungkan.
Baca Juga: Influencer Saham Terbaik, Begini Pengertian dan Tips Ampuhnya
Mengenal Buying Power Saham
Jumlah ukuran uang yang investor miliki untuk membeli sebuah sekuritas adalah buying power. Istilah ini hanya ada di konteks perdagangan.
Sistem buying power identik dengan investor yang memiliki kelebihan modal. Biasanya, mereka menyebutnya dengan margin atau leverage yang memiliki fasilitas pialang sesuai kesepakatan yang ada.
Dengan kata lain, buying power adalah total dari semua modal uang ditambah margin/leverage yang tersedia.
Pialang atau sekuritas dapat memberikan fasilitas margin/leverage karena modal yang berlebih akan masuk ke dalam kategori utang investor.
Pemberian utang itulah yang akan memberikan ukuran transaksi besar. Karena itu juga buying power bisa bernilai negatif.
Jika Anda membeli jumlah saham melebihi nilai buying power, maka akan tercatat negatif.
Baca Juga: Saham Batu Bara Melonjak, Buah dari Kebijakan Ekspor Pemerintah?
Fungsi Buying Power
Dalam berinvestasi, tentunya Anda harus memiliki strategi yang kuat. Tujuannya tentu saja untuk meminimalisir kerugian.
Dalam hal ini, buying power saham juga memiliki fungsi utama untuk mengurangi risiko kerugian. Dengan menggunakan sistem buying power, maka Anda akan memperbesar modal.
Dengan begitu, kemungkinan keuntungan yang Anda dapatkan akan menjadi lebih besar.
Tentunya, buying power juga bisa gagal sehingga menimbulkan kerugian juga. Akan tetapi, setidaknya Anda telah mencoba dengan analisa yang tepat.
Buying Power Akun Margin dan Day Trade
Jumlah margin yang perusahaan sekuritas tawarkan selalu bergantung pada parameter risiko. Biasanya akun yang mereka tawarkan mencapai dua kali lipat dari uang modal di dalam akun.
Semakin banyak leverage yang perusahaan berikan, maka akan kian tinggi risikonya terhadap margin call. Selanjutnya leverage juga mampu meningkatkan risiko menutupi pinjaman.
Pada akun trading day trade, jenisnya juga berbeda-beda sesuai dengan kebijakan perusahaan sekuritas.
Misalnya, ada persyaratan minimum transaksi dan deposit yang harus investor lakukan dalam satu hari sebelum jam perdagangan berakhir.
Baca Juga: Contoh Saham Growth Stock di Bursa Efek dan Ciri-Cirinya
Menghitung Buying Power Saham
Anda dapat menghitung buying power berdasarkan jumlah yang ada di dalam RDN dan ditambah dana yang bertambah saat menjual atau dana berkurang ketika membeli.
Sebagai contoh, Anda membeli sebuah saham A dengan likuiditas tinggi. Maka, perusahaan memberikan margin awal persyaratan 50%.
Kemudian Anda bisa membagi jumlah uang tunai di akun dengan persentase margin awal. Misal, harga saham 200 juta bisa Anda bagi dengan 50%. Nanti Anda akan mendapat besar buying power saham. (R10/HR-Online)