Berita Nasional, (harapanrakyat.com),- Pernyataan Arteria Dahlan yang mempermasalahkan Kajati (Kepala Kejaksaan Tinggi) berbicara bahasa Sunda saat rapat menimbulkan reaksi dari berbagai pihak.
Salah satunya datang dari Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Ono Surono. Dalam video dengan durasi 2 menit 10 detik, Ono meminta agar permintaan Arteria untuk mengganti Kajati diabaikan.
Dalam video tersebut, Ono menuturkan dirinya merupakan asli Indramayu yang tidak menggunakan Bahasa Sunda maupun Bahasa Jawa.
“Namun mempunyai bahasa sendiri, sama halnya dengan Cirebon,” kata Ono, Selasa (18/1/2021).
Ono mengaku, sampai saat ini dirinya masih mempelajari Bahasa Sunda halus. Karena itu dalam menyikapi permintaan Arteria Dahlan, ia berpendapat apa yang dilakukan Kajati saat rapat dengan menyelipkan percakapan Bahasa Sunda tidak memiliki tujuan apa-apa.
“Itu hanya bahasa sehari-hari antara atasan dan bawahan, yang semuanya mengerti apa yang diucapkan dalam Bahasa Sunda,” lanjut Ono.
Karena itu, Ono meminta kepada Jaksa Agung agar permintaan Arteria Dahlan tidak dipenuhi.
“Tak perlu Pak Asep (Kajati Jabar) diganti hanya gara-gara Bahasa Sunda,” tegasnya.
Ono juga menyinggung kisah Bung Karno ketika berada di Jawa Barat. “Bagaimanapun juga Bung Karno menciptakan ajaran marhaenisme dan memerdekakan semangat Indonesia dari Jabar,” katanya.
Terakhir, Ono meminta masyarakat Jawa Barat selalu kompak dan solid. Ia pun mengajak masyarakat membangun Jawa Barat yang lebih baik lagi.
Sementara itu, sebelumnya heboh anggota DPR RI dari fraksi PDI Perjuangan, Arteria Dahlan, yang menyinggung Kajati Jabar menggunakan Bahasa Sunda saat rapat.
Dalam rapat kerja Komisi III DPR RI dengan Jaksa Agung Burhanudin, ST, Senin (17/1/2022), Arteria minta Kajati yang bicara bahasa Sunda dicopot.
“Ganti pak itu. Kita ini Indonesia pak. Nanti orang takut, kalau pake bahasa Sunda ini orang takut, ngomong apa, sebagainya. Kami mohon yang seperti ini dilakukan tindakan tegas,” ungkap Arteria Dahlan. (R7/HR-Online/Editor-Ndu)