Tumbukan dalam Fisika menjadi pelajaran yang sangat menarik. Pengertian dari tumbukan adalah peristiwa bertemunya dua benda yang bergerak. Bahkan materi tersebut sangat berkaitan dengan energi dan hukum kekekalan.
Pastinya terdapat berbagai tumbukan yang wajib dipahami. Secara teori tumbukan atau lentingan memiliki sebutan sebagai pantulan. Hal tersebut karena benda bergerak mengenai benda lain yang diam.
Masing-masing dari hasil tumbukan mempunyai dua karakter berbeda. Ada karakter yang sempurna dan tidak sempurna. Bahkan ada juga yang memiliki karakter tumbukan sebagian.
Baca Juga: Frekuensi dalam Fisika Dapat Dijumpai di Kehidupan Sehari-hari
Mengenal Jenis Tumbukan Dalam Fisika
Berdasarkan sifat kelentingan tumbukan terbagi menjadi 3 jenis, yakni:
1. Tumbukan Lenting Sempurna
Pertama ada tumbukan lenting sempurna yang kerap sekali terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini memiliki energi kinetik yang kekal. Energi kinetik muncul antara dua benda sebelum dan sesudah terjadi tumbukan yang sama.
Dengan kata lain, tumbukan lenting sempurna berkaitan dengan hukum kekekalan momentum dan kekekalan energi. Kedua benda tidak akan kehilangan energi kinetiknya ketika saling bertumbukan.
Adapun rumus dari tumbukan lenting sempurna adalah sebagai berikut
V1 + V1′ = V2 + V2′
Baca Juga: Momentum dalam Fisika Beserta Penerapan di Kehidupan Sehari-Hari
2. Tumbukan Lenting Sebagian
Jenis tumbukan dalam Fisika berikutnya adalah lenting sebagian. Terjadi pada dua benda dengan sebagian setelah tumbukan. Salah satu benda mengalami hilangnya energi kinetik.
Dalam hal ini, masing-masing benda akan terlihat kecepatannya sebelum dan sesudah tumbukan. Agar bisa melihatnya, maka menggunakan rumus lenting sebagian seperti berikut ini.
eV1 + V1 = eV2 + V2
Persamaan tersebut e merupakan koefisien restitusi yang bergerak pada nilai 0-1. Peristiwa lenting sebagian bisa terlihat pada memantulnya bekel secara berulang kali hingga berhenti. Nilai e akan berpengaruh tinggi terhadap pantulan awal.
Pada tumbukan lenting sebagian energi kinetik akan berubah menjadi bentuk lain. Sehingga energi kinetik setelah terjadinya tumbukan jauh lebih kecil dari sebelumnya. Apabila dalam persamaan maka menjadi rumus tinggi pantulan n tumbukan, yakni:
hn = ho.e²ⁿ
Contoh Soal
Bola bekel jatuh dalam ketinggian 2 m. Lalu bola tersebut terpantul secara berulang kali. Bila besar koefisien restitusi 0,5, berapakah tinggi bola bekel setelah memantul yang ke 4?
Pembahasan
Diketahui : ho = 2 m; e = 0,5; n = 4
Ditanyakan : h4 = ?
Jawab :
hn = ho.e²ⁿ
h4 = 2 x 0,5⁸
h4 = 0,0078 m
Jadi, tinggi bola bekel setelah memantul yang ke 4 ialah 0,0078 meter.
3. Tumbukan Tidak Lenting Sempurna
Jenis tumbukan dalam Fisika berikutnya adalah tidak lenting sempurna. Tumbukan terjadi pada dua benda yang menyatu dan bergerak bersamaan. Setelah bertumbukan keduanya akan bergabung dan menjadi satu.
Besar momentum sesudah dan sebelum tumbukan nilainya akan sama. Apabila masuk dalam persamaan, maka muncul rumus berikut.
m1 V1 + m2 V2 = (m1 + m2)V’
Baca Juga: Pengertian Usaha dalam Fisika, Ini Penjelasan, Rumus, dan Kaitannya
Nilai Koefisien Restitusi
1. Pada tumbukan lenting sempurna, nilai e = 1
2. Pada tumbukan lenting sebagian, 0 < e < 1
3. Pada tumbukan tidak lenting sempurna, e = 0
Pelajari tumbukan dalam Fisika dengan mengerjakan berbagai materi. Biasanya mengerjakan soal memudahkan seseorang untuk lebih ingat dan konsentrasi. (R10/HR-Online)