Ternak kroto bagi pemula dapat menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Ternak kroto tidak memerlukan modal awal yang besar, dan bisa Anda kelola dengan biaya terjangkau. Meski begitu, hasil panen dari usaha ternak ini mampu memberikan keuntungan luar biasa.
Kroto merupakan sebutan umum bagi masyarakat untuk telur semut rangrang. Biasanya telur-telur ini berfungsi sebagai pakan ikan atau burung kicau. Dahulu kala, kroto bisa masyarakat peroleh dengan melakukan perburuan di alam bebas.
Baca Juga: Cara Ternak Puyuh Petelur, Hasil Melimpah Untung Maksimal
Namun, aktivitas perburuan tersebut membuat populasi semut rangrang semakin habis. Guna memenuhi permintaan kroto yang semakin meningkat, orang-orang mulai tertarik untuk ternak dalam skala kecil.
Ternak Kroto Bagi Pemula Perhatikan Hal-hal Berikut untuk Memulai
Di Indonesia, ternak kroto menjadi salah satu mata pencaharian sebagian orang. Hal itu tak lepas dari nilai jual kroto yang relatif tinggi, dengan tingkat perawatan sangat mudah. Bahkan, beberapa peternak mampu menjual hasil krotonya hingga ke luar daerah maupun mancanegara.
Meski terbilang mudah, ternyata tak sedikit pemula yang gagal mencoba usaha ternak kroto. Jika Anda adalah pemula yang ingin mencoba terjun ke usaha ini, berikut adalah panduan untuk memulainya.
1. Tahap Persiapan Awal
Sebelum memulai usaha ternak kroto bagi pemula, ada beberapa persiapan awal yang perlu Anda lakukan. Pertama yaitu siapkan wadah khusus sebagai sarang semut rangrang. Bisa berupa kotak kayu, toples plastik, pipa, atau bahan lain yang sesuai.
Pilih lokasi yang tepat untuk wadah kroto Anda. Pastikan tempatnya teduh dan tidak terlalu panas. Jangan lupa siapkan bahan makanan untuk semut rangrang, seperti daun-daun segar, jangkrik, serbuk gula, serta air.
Setelah itu, Anda perlu mencari indukan semut rangrang untuk memulai koloni. Indukan tersebut bisa Anda peroleh di hutan atau membelinya dari peternakan semut. Harga pasaran indukan kroto dapat berkisar antara Rp 150 ribu hingga 200 ribuan.
2. Membangun Sarang Semut Rangrang
Setelah semua alat dan bahan siap, tahap selanjutnya yaitu membangun sarang semut. Cara membuat sarang semut rangrang cukup sederhana. Anda bisa memanfaatkan potongan kayu, bambu, pipa, atau bahan lain yang telah tersedia di tahap awal.
Biasanya, peternak lebih suka menggunakan pipa (paralon) dan menyusunnya di rak. Keuntungan menggunakan paralon adalah lebih fleksibel, mudah, dan tahan lama. Selain itu, kedua ujung paralon memungkinkan kebutuhan cahaya untuk induk semut tercukupi.
3. Pembagian Benih Koloni
Pembagian benih semut rangrang menjadi bagian krusial dalam usaha ternak kroto bagi pemula. Langkah ini perlu Anda lakukan guna memastikan koloni terbentuk secara maksimal. Gunakan tutup toples dan letakkan di atas tumpukan paralon.
Baca Juga: Cara Ternak Cacing Tanah yang Bisa Dipanen 2-3 Bulan
Jangan lupa masukkan makanan beserta air gula supaya semut tidak kekurangan asupan. Nantinya, indukan semut akan mulai masuk ke tumpukan paralon dan membuat sarangnya. Upayakan kandang yang Anda pilih juga jauh dari gangguan, agar seluruh koloni betah di kandangnya.
4. Proses Perawatan Koloni
Tahap perawatan meliputi pemberian makan serta memastikan koloni aman dari serangan hama dan penyakit. Asupan nutrisi bagi koloni bisa bersumber dari jangkrik, daun-daun segar, tulang, hingga daging ayam rebus.
Air gula juga sangat penting untuk perkembangan dan pertumbuhan koloni. Gula berfungsi dalam menjamin kecukupan karbohidrat bagi mereka. Sementara jika berada di alam bebas, kroto bisa memperoleh asupan gula dari nektar.
Jangan lupakan kebersihan sarang dan kesehatan koloni semut rangrang Anda. Hindari penggunaan pestisida atau bahan kimia berbahaya di sekitar koloni. Mengingat zat-zat berbahaya tersebut bisa mengancam perkembangbiakan mereka.
5. Tahapan Panen Kroto
Langkah ternak kroto bagi pemula berikutnya yaitu proses panen. Pada dasarnya, panen kroto dapat berlangsung antara 15 hingga 20 hari sekali. Namun, beberapa peternak kroto pemula membiarkannya selama 6 bulan sebelum melakukan proses panen. Hal ini guna menjaga populasi kroto lebih banyak lagi.
Ketika memanen, Anda perlu hati-hati mengambil kroto tanpa merusak sarang atau menyakiti semut rangrang. Gunakan alat tepat, seperti saringan kawat untuk mengambil telurnya yang berwarna putih.
Pentingnya Proses Pemasaran yang Efektif
Setelah berhasil memproduksi kroto dalam jumlah yang cukup, selanjutnya Anda bisa menjual ke pasar lokal. Pembeli potensial untuk kroto adalah pemilik ternak ikan atau burung kicau. Akan semakin bagus jika Anda memiliki koneksi dengan calon pembeli dan tahu harga pasar kroto.
Baca Juga: Cara Ternak Ayam Bekisar, Mudah dan Dijamin Menguntungkan
Selain itu, ternak kroto bagi pemula bisa semakin maju jika Anda bersedia untuk terus belajar. Tingkatkan pengetahuan perihal peternakan kroto, dengan mengikuti perkembangan dan teknik terbaru. Jangan ragu untuk bertanya kepada ahlinya supaya kemampuan dan pengalaman Anda menjadi lebih matang. Semoga berhasil! (R10/HR-Online)