Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Beberapa Ketua RW di Desa Banjaranyar, Kecamatan Banjaranyar, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, mengaku kecewa dengan bantuan inventaris handphone (HP) melalui Program Sapa Warga.
Sebab, para Ketua RW tersebut sampai hari ini tidak mendapatkan bagian HP yang Pemerintah Provinsi Jawa Barat gelontorkan.
Bahkan, Iko, Ketua RW 04 Dusun Sindangasih, mengaku tidak mengetahui adanya alokasi pembagian ponsel serta dana untuk pembelian kuota melalui Program Sapa Warga.
“Saya mah tidak pernah menerima bantuan handphone dari desa. Apalagi adanya tambahan bantuan uang pulsa. Saya baru tahunya sekarang-sekarang ini,” terangnya kepada HR Online, Rabu (1/12/2021).
Tanggapan Kades Banjaranyar Ciamis Tentang HP Program Sapa Warga
Sementara itu, Kepala Desa Banjaranyar, Tata, tidak menampik adanya hal tersebut. Namun menurutnya, hal itu karena para Ketua RW yang ada di desanya itu dipandang lemah sumber daya manusianya (SDM).
Sehingga, kebijakan itu ia serahkan kepada sekretaris desa (sekdes) untuk mengatur penyaluran ponsel Sapa Warga.
“Saya dulu itu pernah mendelegasikan kepada sekdes terkait penyaluran ponsel program Sapa Warga ini,” katanya kepada HR Online, Rabu (1/12/2021).
Bahkan, sambungnya, saat itu ia telah tegaskan agar penyaluran handphone untuk para ketua RW harus tepat.
Namun dalam hal ini, sekdes berpendapat lain. Sehingga bantuan HP program Sapa Warga plus uang untuk kuotanya, diberikan kepada para kepala dusun.
“Silahkan tanyakan ke sekdes langsung ya,” ucap Tata.
Sekdes Banjaranyar, Endang, membenarkan jika smartphone program Sapa Warga tersebut ia salurkan kepada para kepala dusun.
Senada dengan Kades Banjaranyar, bahwa menurutnya para ketua RW terbatas akan SDM.
“Maka kami memandangnya mendingan dikasihkan kepada kepala dusunnya saja. Sehingga bantuan ini bisa terserap dan bermanfaat sesuai kebutuhan,” ujarnya.
Namun, lanjut Endang, saat ini sudah ada beberapa kepala dusun yang memberikan HP program Sapa Warga kepada ketua RW.
“Jika tidak salah sudah ada 2 RW yang kini diberi handphone limpahan dari kepala dusun,” katanya.
Menurutnya, kedua ketua RW tersebut dipandang mampu menjalankan aplikasi Sapa Warga.
Ia pun mengaku bingung, untuk memberikan bantuan sapa warga ini. Hal tersebut karena menurutnya, kebanyakan Ketua RW Desa Banjaranyar usianya sudah tua dan gaptek.
“Makanya kami membuat kebijakan seperti ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Kasie Pemerintahan Kecamatan Banjaranyar, Dian Kusdiana mengatakan, program Sapa Warga itu sudah jelas juklak dan juknisnya, yaitu untuk ketua RW.
Pihaknya juga sudah mewanti-wanti kepada seluruh desa, agar pelaksanaan setiap program itu sesuai aturan yang tertuang dalam juklak juknisnya.
“Jika itu terjadi menurut saya ya salah. Kan jelas aturannya juga, itu HP program Sapa Warga bantuan untuk para ketua RW,” jelasnya. (Suherman/R5/HR-Online/Editor-Adi)