Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Pertumbuhan seorang balita di Kota Banjar, Jawa Barat, bernama Septian Hadi Saputra (4), mengalami keterlambatan. Sejak usia dua tahun dokter sudah memvonisnya mengidap penyakit kronis.
Septian yang merupakan anak kedua dari dua bersaudara pasangan suami istri Rusman Hadi dan Yanti, warga Lingkungan Cisauheun, RT. 21, RW. 7, Kelurahan Situbatu, Kecamatan Banjar, Kota Banjar.
Orang tua Septian, Rusman Hadi mengatakan, anaknya lahir di salah satu klinik. Ketika keluar dari perut ibunya, anaknya tersebut tidak mengeluarkan suara tangisan seperti bayi pada umumnya.
“Istri saya lahiran normal, dan waktu itu berat anak saya 3,2 kg. Padahal kan kalau normal pas keluar itu anak biasanya nangis, tapi ini nggak,” kata Rusman, Kamis (16/12/2021).
Pertumbuhan seorang balita yang lambat itu membuat Rusmana, membawa anaknya ke ruang khusus bayi yang ada di RSUD Kota Banjar, untuk mendapatkan perawatan intensif.
Baca Juga : Kue Caketra Produksi Situbatu Kota Banjar Tetap Eksis dan Menjanjikan
“Setelah itu anak saya dipindahkan ke ruangan khusus. Di situ saya sudah lemes banget karena melihat anak bayi sudah banyak terpasang alat di badannya. Belum lagi berat badannya jadi turun 1 kg,” terang Rusman.
Ia menjelaskan, setelah mendapatkan pemeriksaan, dokter spesialis anak memvonis Septian mengidap penyakit kronis. Yaitu bengkak jantung dan liver.
“Sejak umur dua tahun dokter memvonis anak saya mengalami bengkak jantung dan liver berdasarkan hasil pemeriksaan dan rontgen,” ungkapnya.
Selain itu, kata Rusman, pertumbuhan anaknya yang sekarang menginjak usia 4 tahun, namun lebih mengalami keterlambatan. Sehingga kelihatannya masih seperti anak usia 2 tahunan.
Untuk membantu pengobatan Septian, pihak kelurahan juga telah mengajukan pembuatan Kartu Indonesia Sehat (KIS). Tujuannya untuk meringankan beban biaya ketika berobat.
Sekarang tinggal menunggu laporan DTKS. Karena memang sebelumnya Rusman tinggalnya di Cimaragas. Sehingga pengajuannya baru sekarang. (Sandi/R3/HR-Online/Editor-Eva)