Berita Jabar (Harapanrakyat.com),- Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum mengingatkan warga agar tidak ngeyel ketika pembangunannya tak sesuai RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah Jabar.
Uu menyampaikan hal tersebut saat rapat kordinasi lintas sektoral membahas RTRW Provinsi Jawa Barat 2022-2042, Senin (13/12/2021).
Prioritas RTRW dalam 20 tahun ke depan, yaitu pembangunan jalan nasional, infrastruktur transportasi antara lain rehabilitasi terminal, jalur kereta api dan bandara.
“Apabila ada warga yang ingin melakukan pembangunan namun tak sesuai dengan RTRW Jabar, mohon maaf jangan ngeyel. Jangan tersinggung dan marah kepada pemerintah. Ini sudah mejadi keputusan dan untuk kemaslahatan semuanya,” ujar Uu.
Uu menyebut ada tiga kawasan strategis provinsi (KSP) yang jadi prioritas. Kawasan Bandung Utara, Jabar Utara dan Sukabumi Selatan.
Progres penyusunan Raperda RTRW sudah mencapai 80 persen. Sehingga RTRW milik kota/kabupaten yang ada saat ini menjadi tidak berlaku. Harus melakukan penyesuaian dengan RTRW baru.
“Kami mengimbau masyarakat agar mematuhi RTRW yang baru supaya pembangunan bisa berkesinambungan serta jangka panjang,” jelasnya.
Menurut dokumen Raperda RTRW Jabar 2022-2042, Provinsi Jabar memiliki luas wilayah 5,33 juta hektare darat dan laut. Memiliki jumlah penduduk 48,27 juta jiwa dan IPM 72,09 persen pada tahun 2020. Tutupan lahan seluas 87,05 persen nonterbangun serta 12,95 persen terbangun.
Cakupan lahan itu 19,56 persen kawasan hutan, 14,52 persen adalah perkebunan, 30,17 persen sebagai lahan sawah, 13,30 persen ladang. Ada juga 6,10 persen adalah semak belukar, 3,35 persen situ, danau, embung dan waduk serta 0,05 persen adalah tanah kosong.
Adapun dalam rencana struktur ruang RTRW Jabar, sistem jaringan transportasi ada 46 program utama sistem jaringan transportasi. Ada juga 500 lokasi implementasi pada program utama sistem jaringan transportasi. (R9/HR-Online/Editor-Dadang)