Momentum dalam fisika terdapat pada benda yang bergerak. Setiap benda yang bergerak pastinya memiliki suatu kekuatan gerak.
Hal ini yang seringkali disebut dengan momentum. Besarnya momentum akan bergantung pada massa dan kecepatan bendanya. Umumnya suatu momentum selalu melibatkan dua benda atau lebih.
Baca Juga: Rumus Hukum Gravitasi Newton dalam Ilmu Fisika
Ketahui Pengertian Momentum dalam Fisika
Setiap benda yang bergerak umumnya memiliki suatu momentum. Momentum yang mengacu pada kuantitas gerak dan massa suatu objek.
Momentum juga sebagai besaran dari hasil perkalian. Baik antara besaran skalar massa benda dengan besaran vektor kecepatan geraknya.
Melansir Wikipedia, momentum merupakan besaran yang memiliki hubungan dengan kecepatan dan massa bendanya.
Momentum juga termasuk dalam besaran vektor yang dipengaruhi oleh arah. Arah momentum biasanya searah dengan arah kecepatannya.
Momentum sebuah partikel juga dipandang sebagai ukuran kesukaran untuk mendiamkan bendanya. Semakin besar momentum, maka semakin besar kekuatan pada suatu benda.
Apabila materi dalam kondisi diam, maka momentumnya menjadi nol. Namun apabila semakin cepat pergerakannya, maka semakin besar pula momentumnya.
Baca Juga: Gaya Dalam Fisika: Pengertian, Macam-Macam, dan Jenisnya
Penerapan Hukum Kekekalan Momentum
Hukum kekekalan momentum menjelaskan pada dua buah benda yang bertumbukan. Besar penurunan momentum pada salah satu bendanya akan memiliki nilai sama. Tentu dengan besar peningkatan momentum pada benda lainnya.
Hal ini yang artinya total momentum sistem benda sebelum terjadinya tumbukan, tampak sama dengan besaran momentum sistem benda lainnya.
Terlebih setelah terjadinya tumbukan tersebut. Berikut ini penjelasan mengenai penerapan momentum dalam fisika di kehidupan sehari-hari.
Prinsip Roket
Prinsip saat mendorong roket dapat memenuhi hukum kekekalan momentum. Pada kondisi awalnya sistem roket dan bahan bakar diam, sehingga momentumnya menjadi nol.
Setelah gas tampak keluar dari roket, maka momentum sistem tetap. Sehingga momentum sistem sebelum dan sesudah keluarnya gas menjadi sama.
Berdasarkan hukum kekekalan momentumnya, kecepatan akhirnya yang tercapai sebuah roket tergantung pada jumlah bahan bakar pada roket dan kelajuan pancaran gasnya. Pada dasarnya, kedua besaran ini terbilang terbatas.
Sehingga penggunaannya pada roket-roket bertahap atau multistage rockets, yaitu beberapa penggabungan roket. Saat kondisi bahan bakar pertama telah habis, maka roket ini akan dilepaskan.
Pesawat antariksa mengalami pergerakan cepat dengan massa total pesawat dan roket-roket lebih ringan. Hal itu karena tidak lagi membawa roket pertama.
Pada tahap kedua ini dapat mencapai kecepatan akhirnya yang jauh lebih cepat. Demikian seterusnya hingga seluruh roketnya telah dibakar.
Baca Juga: Pengertian Fluida Statis Beserta Bahasan Hukum dan Sifat-Sifatnya
Prinsip Mesin Jet
Seperti halnya dengan roket, prinsip kerja mesin jet juga menerapkan hukum kekekalan momentum. Namun yang membedakannya bahan pembakar oksigen pada roket terdapat dalam tangki roket.
Sedangkan pada mesin jet dengan mengambil oksigen dari udara sekitarnya. Roket umumnya dapat bekerja pada antariksa, sedangkan mesin jet tidak dapat melakukannya. Bahkan sebaliknya, mesin jet hanya dapat bekerja pada atmosfer.
Momentum dalam fisika umumnya terdapat pada setiap benda yang bergerak. Apabila semakin besar momentum, maka semakin besar kekuatan pada suatu benda. (R10/HR-Online)