Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Sebelum ditetapkan sebagai HAKI (Hak Kekayaan Intelektual), alat musik kolotik di Kabupaten Ciamis, Jabar, awalnya hanya merchandise.
Hal itu dikatakan Iing Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Ciamis Iing Rahmat Rifai Senin (6/12/2021).
Awalnya kata dia, alat musik kolotik mulai dimainkan tahun 2020. Saat itu Kepala Dinas Kebudayaan mempertanyakan apakah kolotik ini bisa menjadi alat musik atau tidak.
“Saya jawab bisa, karena semua benda pun bisa jadi alat musik termasuk meja yang tidak mempunyai nada bisa disebut alat musik perkusi,” ujar Iing.
Baca juga: Kolotik Ciamis Ditetapkan Jadi HAKI, Penemu Nada Tidak Dihargai?
Kepala Dinas pun memesan 100 kolotik dari Cimaragas, lalu diuji coba dengan nada diatonis (do re mi).
“Dari 100 itu sebanyak 40 tidak terpakai karena tidak memiliki nada, sisanya 60 kolotik ternyata memiliki nada,” ungkapnya.
Saat itu juga pihaknya mulai serius menjadikan kolotik sebagai alat musik asli Kabupaten Ciamis.
Pihaknya pun meminta seniman di Cimaragas untuk mencari pembimbing atau pelatih kolotik.
“Saya hubungi katanya ada orang yang bisa menjadi pembimbing, saya kira orang Cimaragas, ternyata orang Banjar,” katanya.
Lantaran waktu yang mepet dan orang Cimaragas tidak keberatan, maka seniman Banjar bernama Erpan Rusdiana itu menjadi pelatih alat musik kolotik.
Ia mengaku awalnya akan membawa Kang Mumu, seorang pengrajin angklung di Ciamis.
Karena Mumu ini sudah bisa membayangkan, bambu saja bisa dibuat nada apalagi ini batok kelapa.
“Tapi karena disana itu katanya ada pelatih kita gak jadi, meski orang Banjar tapi itu keinginan orang Cimaragas, jadi okelah,” jelasnya.
Adapun Surat dari HAKI itu keluar tanggal 3 September 2021.
Akan Gelar Bimtek Kolotik di Kabupaten Ciamis
Untuk mengembangkan kolotik, pihaknya dalam waktu dekat akan mengadakan bimtek notasi kolotik di kampung Angklung, Panyingkiran.
Ia pun mengakui sampai saat ini belum ada yang bisa membuat kolotik hasil buatan bah Nani.
“Ada yang bisa membuat kolotik, tapi tidak bisa se khas buatan Bah Nani,” ucap Iing.
Alat musik kolotik ini sempat dipentaskan di depan Bupati Kabupaten Ciamis saat upacara peringatan hari besar nasional. (R8/HR Online/Editor Jujang)