Berita Tasikmalaya, (harapanrakyat.com),- Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Tasikmalaya, Jabar, menyebut kepedulian Pemkot terhadap kaum difabel atau disabilitas rendah.
Hal itu nampak saat kegiatan Talkshow disabilitas Caring Fot Disability di Graha Univeristas Muhammadiyah, Kota Tasik, Sabtu (4/12/2021).
Kegiatan dalam rangka peringatan Hari Disabilitas Internasional itu dilaksanakan IMM Kota Tasik.
Namun sayang, Wali Kota Tasikmalaya M Yusuf tidak hadir dalam kegiatan tersebut.
Hanya ada perwakilan dari Dinas Sosial saja yang mengikuti kegiatan.
“Padahal sudah kita undang tapi tidak hadir,” ujar Ari Awalu Ketua IMM Kota Tasikmalaya.
Dalam setiap kegiatan untuk kaum disabilitas di Kota Tasikmalaya, IMM kerap bermitra dengan pihak yang berada di luar pemerintah.
“Pemerintah tidak pernah mendorong kegiatan kegiatan sosial seperti untuk kaum disabilitas ini,” katanya.
Baca Juga: Warga Tangkap Emak-emak, Diduga Curi Rokok di Tasikmalaya
Aksi sosial terhadap kaum difabel ini kata Ari dalam rangak memberikan semangat kepada mereka agar tetap berkarya.
Selama ini Perda di Kota Tasikmalaya tidak ada yang membahas secara spesifik soal kaum disabilitas.
“Dalam Perda nomor 10 tahun 2017 tidak spesifik, harusnya disebutkan komponen-komponen khusus mengenai kebutuhan kawan-kawan difabel itu sendiri,” jelasnya.
Pihaknya dari IMM Kota Tasikmalaya akan terus konsentrasi mendampingi kaum difabel agar mendapatkan hak yang sama.
Pada awalnya, Ikatan Muhammadiyah Kota Tasik melakukan pengasuhan terhadap 6 orang kaum difabel.
“Namun saat ini sejak 5 bulan berjalan sudah ada 75 orang, mereka sudah kita data dan berikan pendampingan,” jelasnya.
Dalam melakukan pendampingan, mahasiswa yang tergabung dalam IMM Kota Tasikmalaya kesulitan dalam dalam hal komunikasi dengan penyandang disabilitas.
“Kita belum bisa berkomunikasi bahasa isyarat ataupun bahasa yang lainnya, makanya kita berharap ke pemerintah agar sama sama membantu untuk pengembangan kaum difabel ini,” ucapnya.
Pihaknya berharap kaum disabilitas ini tidak terpuruk karena mempunyai kekurangan.
“Kami akan dukung potensi untuk menuju hal-hal yang berprestasi, baik itu di aspek pendidikan kesehatan ekonomi sosial dan lain sebagainya,” pungkas Ari. (Apip/R8/HR Online/Editor Jujang)