Berita Tasikmalaya, (harapanrakyat.com),- Dampak kenaikan harga LPG non subsidi dirasakan distributor di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
Harga LPG 5,5 Kilogram saat ini Rp 80 ribu. Sedangkan sebelumnya, harganya Rp 68 ribu per tabung.
Sementara itu, harga LPG 12 Kilogram juga naik dari Rp 147 ribu menjadi Rp 167 ribu per tabung.
Kenaikan harga tersebut membuat konsumen rumah tangga beralih menggunakan LPG subsidi 3 Kilogram. Akibatnya sejumlah distributor di Kota Tasikmalaya mengalami penurunan omzet hingga 25 persen dari hari-hari biasanya.
Baca Juga: Netizen Keluhkan Banyak Tiket Masuk ke Galunggung Tasikmalaya
Seperti distributor LPG di Jalan Sutisna Senjaya, Kota Tasikmalaya. Edi Rohman pengelola distributor tersebut mengatakan, kenaikan harga LPG non subsidi sangat berdampak pada penurunan omzet penjualan mencapai sekitar 20 sampai 25 persen.
“Kalau biasanya sehari mampu menjual hingga 100 tabung LPG non subsidi, tapi sekarang hanya menjual 60 sampai 80 tabung perhari,” ungkapnya saat ditemui HR Online, Rabu (29/12/2021).
Edi mengungkapkan, konsumen rumah tangga banyak yang beralih menggunakan LPG subsidi 3 Kilogram.
“Karena memang harga LPG non subsidi naik, jadi beralih ke LPG 3 Kilogram. Omzet iya jelas sangat menurun,” katanya.
Menurut Edi, meskipun pasokan dari SPBE tersedia, namun pembelian distributor disesuaikan dengan permintaan.
Namun demikian, lanjut Edi, pihaknya masih beruntung karena banyak rumah makan yang jadi langganan LPG non subsidi, sehingga ia tidak sampai kehilangan pelanggan.
“Kami berharap agar pemerintah melalui Pertamina kembali menurunkan harga LPG non subsidi tersebut ke harga normal. Bahkan kalau bisa pemerintah menurunkan harganya jadi lebih rendah lagi,” pungkasnya. (Apip/R7/HR-Online/Editor-Ndu)