Fosil embrio dinosaurus Baby Yingliang berusia sekitar 66 sampai 72 juta tahun berhasil ditemukan. Lokasinya berada sekitar Sepatan China dalam sebuah fosil telur.
Daily Mail melansir bahwa embrio ini menjadi yang paling lengkap dan kondisi terbaik. Pasalnya, seperti yang kita sudah ketahui bahwa hewan purba ini masih menjadi misteri hingga kini.
Kita hanya bisa mendapatkan jejak dari fosil dan gambaran garis besarnya, namun belum pernah bertemu secara langsung.
Oleh karena itu, penemuan kali ini menjadi cukup penting dan sangat sayang untuk kita lewatkan begitu saja.
Kami akan memberikan rangkumannya secara lengkap pada Anda yang ikut penasaran. Jadi, langsung saja simak ulasan berikut ini.
Baca Juga: Fosil Bayi Tyrannosaurus di Kanada, Ukurannya Sebesar Anjing Dewasa
Temuan Fosil Embrio Dinosaurus Baby Yingliang
Dari pernyatan Ahli Paleontologi Fion Waium Ma, Universitas Birmingham beserta rekannya. Mereka memberikan pernyataan bahwa kali ini embrio tersebut menjadi fosil yang paling langka.
Pasalnya, biasanya dalam beberapa penemuan tidak ada yang berhasil dengan kondisi selengkap ini. Biasanya hanya sampai pada kondisi bagian tulang yang terkilir.
Oleh karena itu, pengamatan pada fosil yang terawetkan tersebut akan memberikan fakta baru. Kemana pertumbuhan dari hewan purba jenis ini bahkan nantinya berkembang dalam reproduksinya.
Posenya menunjukkan bahwa perilakunya ketika belum masa menetas. Mereka juga mengatakan bahwa ada asumsi posturnya sudah terkendali dari saraf sang burung modern ini.
Baca Juga: Penelitian Embrio Titanosaurus Berbeda Dengan Spesies Dewasa
Asal Mula Penemuan Fosil Embrio Dinosaurus Baby Yingliang
Faktanya ternyata fosil ini sudah ditemukan pada tahun 2000-an silam. Hal ini berasal dari Paleontolog Lida Xing, Universitas Geosciences, Beijing.
Mereka mendapatkanya dari Liang Lui, merupakan Direktur Grup Yingliang. Tepatnya, pada masa pembangunan bangunan Museum Sejarah Alam Batu Yingliang, 2010.
Para stafnya sedang melakukan pemilahan untuk menyimpan dan menemukan spesimen ini.
Dari sinilah mereka berhasil mengungkap bahwa embrio tersebut tersimpan dengan baik. Posisinya yang lengkap dan postur terlihat seperti burung meringkuk.
Memberikan banyak fakta baru mengenai bagaimana burung bisa berovulasi. Tentu saja hal seperti ini menjadi perhatian jika mereka mempelajarinya lebih dalam untuk membuktikan bagaimana hewan berkembang.
Baca Juga: Temuan Fosil Dinosaurus Pertama di Greenland Jadi Sorotan Peneliti
Pemberian Nama Baby Yingliang
Karena embrio ini berasal dari galian batuan Formasi Hekou, Taman Industri Shahe, Guangzhou, Provinsi Jiangxi, akhirnya nama tersebut tersemat pada embrio ini sesuai nama museum sejarah Yingliang.
Penemuan embrio dalam keadaan yang hampir menetas tersebut terlihat bahwa sudah melengkung ujung telurnya. Lalu kakinya pada samping sisi dengan kondisi sangat baik tanpa ada kecacatan.
Hal ini membawa fakta bahwa spesimen ini merupakan theropoda yang tidak memiliki gigi dan bahkan paruh atau bernama Oviraptorosaurus. Lalu akan mengadopsi banyak jenis makanan yang cukup bervariasi.
Ukurannya berkisar 27 cm dari kepala sampai pada ekornya. Nantinya berkembang dalam telur tersebut sepanjang 17 cm. Fosil embrio dinosaurus Baby Yingliang ini menjadi penemuan terbaru yang berasal dari China. (R10/HR-Online)