Dimensi alam semesta yang secara umum kita ketahui berjumlah 3. Makhluk hidup dan benda berwujud lainnya berada di dimensi ketiga. Dimensi tiga berdasarkan ukuran panjang, tinggi, dan lebar. Itulah sebabnya semua hal di dunia memiliki volume.
Volume atau bisa juga kamu sebut kapasitas merupakan pengertian dari seberapa banyak ruang yang bisa suatu objek tempati. Objek tersebut bisa berupa benda yang beraturan maupun tidak.
Baca Juga: Planet Terdingin di Tata Surya Disandang Uranus, Ini Alasannya!
Dengan kata lain, suatu tempat pasti memiliki volume sehingga dapat menampung objek di dalamnya.
Teori Dimensi Alam Semesta
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, teori paling umum adalah semesta memiliki 3 dimensi. Namun, pernahkah kamu mendengar dimensi pada semesta yang lain?
Jika berbicara soal dimensi lain, maka kamu cenderung berpikir bahwa hal tersebut seperti dunia paralel. Padahal dimensi dan perannya mengatur keberadaan alam semesta akan terlihat berbeda melalui pandangan setiap orang.
Untuk mempersingkat, dimensi secara sederhana hanya terdiri dari sejumlah aspek berbeda dari apa yang biasa kamu anggap realitas.
Ada beberapa teori yang menyebutkan bahwa sebenarnya dimensi di alam semesta ini berjumlah lebih dari 3.
Teori 4 Dimensi
Pertama, ada teori 4 dimensi yang juga dianut oleh sebagian orang. Para penganut teori ini percaya bahwa dunia yang saat ini kita tempati memiliki 3 dimensi dengan tambahan 1 aliran waktu.
Baca Juga: Pengertian Orbit Satelit Bumi dan Jenis-Jenisnya!
Mereka percaya bahwa ruang dan waktu adalah sebuah kontinum yang bisa saling berinteraksi. Dalam praktiknya sendiri yang berkenaan dengan fisika menyatakan bahwa alam semesta memang memiliki 4 dimensi.
Komponen pada 4 dimensi adalah sebagai berikut.
- Nol dimensi, merupakan sebuah titik atau ada.
- Satu dimensi, yaitu berupa garis yang memiliki panjang.
- Dua dimensi, yang berupa bidang datar dengan luas.
- Tiga dimensi, yaitu ruang yang memiliki volume.
- Empat dimensi, berupa ruang dan waktu yang saling berinteraksi.
Teori 10 Dimensi Alam Semesta
Adanya teori kedua ini dinilai cukup ekstrim. Teori 10 dimensi berawal dari sebuah penelitian 3 orang profesor, yaitu Tsuchiya Asato, Kim Sang-woo, dan Nishimura Jun.
Mereka saat itu berhasil merancang mekanisme kelahiran dan model alam semesta berdasarkan teori Superstring.
Baca Juga: Tahapan Pembelahan Profase, Paling Awal pada Pembelahan Mitosis
Mereka mempunyai kesimpulan bahwa saat Big Bang terjadi, alam semesta memiliki 10 dimensi dengan bantuan alat komputer canggih.
Dimensi tersebut terdiri dari 9 ruang dan sebuah dimensi waktu. Namun hanya ada 3 dimensi ruang yang berkembang, yakni kesatu, kedua, dan ketiga.
Itulah mengapa pada akhirnya kamu hanya mengenal dengan baik 3 dimensi alam semesta. Akan tetapi, hal itu tidak membuat fakta keberadaan 10 dimensi kehidupan ada.
Dimensi Pertama dan Kedua
Pada dimensi ini hanya mengenal ukuran panjang saja. Sebagai contohnya, gambarlah sebuah garis di atas kertas.
Amati garis tersebut dan buat garis lainnya. Garis-garis tersebut jika kamu hubungkan bisa membentuk berbagai bangun ruang seperti kubus.
Gambar kubus tersebutlah yang merupakan contoh dimensi kedua yang mengenal panjang dan ruang.
Dimensi Ketiga
Selanjutnya ada dimensi ketiga yang mengenal ukuran panjang, lebar, dan tinggi. Sejauh ini dimensi ketiga merupakan yang paling sempurna untuk manusia dan benda-benda berwujud lainnya untuk tinggal.
Contoh sederhananya adalah tubuh yang dapat kamu ukur tinggi, lebar, dan panjangnya.
Dimensi Keempat
Tubuh kita suatu saat nanti akan mati, begitu juga makhluk hidup lainnya. Benda-benda yang berada di dimensi ketiga akan rusak seiring berjalannya waktu.
Dengan kata lain, semua bergantung kepada waktu. Hal tersebutlah yang membuat para ilmuwan menganggap waktu sebagai dimensi alam semesta keempat dengan teori General Relativity sebagai dasarnya.
Dimensi Kelima dan Keenam
Menurut beberapa ahli dimensi ini merupakan awal dari dugaan adanya dunia lain atau possible worlds. Keduanya merupakan dunia berbeda dengan dunia yang kita kenal.
Jika dunia kita berawal dari teori Big Bang, maka bila kamu memasuki dimensi kelima akan mengamati (measure) persamaan dan perbedaan lainnya.
Apabila memasuki dimensi keenam, maka kamu bisa membandingkan (compare), menentukan kedudukan, dan keadaan (position) dunia lainnya. Secara teori, kamu akan dapat menjelajah waktu dan mengubah masa depan jika menguasai dunia ini.
Dimensi Ketujuh, Delapan, dan Sembilan
Dunia ini sudah benar-benar berbeda dengan kita. Ketiganya tidak berasal dari Big Bang, melainkan teori yang tidak akan bisa dipahami manusia.
Dimensi Kesepuluh
Memiliki definisi tempat yang nyaris tidak bisa manusia biasa bayangkan. Pada dimensi alam semesta terakhir ini mungkin segalanya ada di sana. (R10/HR-Online/Editor-Ndu)