Berita Nasional, (harapanrakyat.com),- Dampak letusan gunung Semeru yang terjadi Sabtu (4/12/2021) di Kabupaten Lumajang, Jatim, cukup mengkhawatirkan.
Selain menelan satu orang korban jiwa, Dinas Kesehatan setempat melaporkan 45 warga mengalami luka bakar akibat guguran awan panas gunung Semeru.
Dr Erwin Ashta Triyono kepala Dinas Kesehatan Jatim menyatakan, 45 korban yang mengalami luka bakar itu dilarikan ke 2 rumah sakit.
“Ke RSUD Malang 28 orang dan RS Bhayangkara 17 orang,” ujarnya.
Baca Juga: Update Gunung Semeru Meletus, 1 Orang Meninggal, Ratusan Mengungsi
Kabar duka juga datang dari 10 orang penambang pasir. Mereka menjadi orang yang paling pertama kena dampak letusan gunung Semeru.
10 orang penambang pasir itu tertimbun saat terjadi erupsi gunung Semeru.
Hingga kini petugas masih belum bisa melakukan evakuasi lantaran kondisi masih gelap dan cuaca yang tidak mendukung.
Dr Erwin Ashta Triyono menyebut 8 orang penambang itu terjebak di kantor perusahaan tambang pasir Desa Sumberwuluh, Candipuro.
Pada sore hari Sabtu kemarin, mereka sempat mengirimkan video dan meminta bantuan pertolongan.
Wabup Lumayan Indah Masdar prihatin dengan para penambang pasir yang menjadi korban letusan gunung Semeru.
Mereka sempat mengasih kabar, namun pada Sabtu malam petugas tidak bisa menghubungi 8 ponsel pekerja tersebut.
“Petugas BPBD juga belum bisa ke lokasi karena derasnya abu panas,” kata Indah Masdar.
Dampak Letusan Gunung Semeru Puluhan Rumah Ambruk
Sekitar 30 rumah di aliran lahar gunung Semeru di Pronojiwo ambruk. Selain itu sejak terjadi erupsi aliran listrik di lokasi itu mati.
Warga yang takut, akhirnya mengungsi di tempat aman seperti masjid, sekolah dan tempat pengungsian yang disediakan.
Selain itu, jembatan Gladak Perak di Candipuro putus akibat erupsi gunung Semeru tersebut.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengimbau warga di sekitar gunung Semeru agar mengungsikan diri.
Dampak letusan gunung Semeru ini kata dia sangat membahayakan nyawa.
Warga yang mengungsi ada di Curah Kobokan dan Kajar Kuning.
Surono Pakar Vulkanologi mengimbau warga sepanjang jalur sungai yang teraliri lahar agar waspada. Jika terjadi hujan akan sangat berbahaya karena selain jadi lahar panas tenaganya juga jadi besar.
Saat ini status gunung Semeru ini berada di level 2.
Sementara itu Wawan Hadi Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Lumajang menyebut guguran awan panas dampak letusan Gunung Semeru itu meluncur sekitar 11 kilometer ke Curah Kobokan. (R8/HR Online/Editor Jujang)