Dampak badai matahari bagi kehidupan di bumi tentunya sangat banyak. Tak pernah terpikirkan rasanya bahwa matahari yang menjadi pusat tata surya dan sumber energi terbesar bumi akan menghasilkan badai. Adanya badai tersebut tentunya sangat mempengaruhi planet-planet yang mengorbit.
Proses dan Dampak Badai Matahari di Bumi
Badai matahari merupakan salah satu dari fenomena alam yang memberikan dampak langsung kepada kehidupan manusia.
Pada saat terjadinya fenomena alam ini, matahari akan melewati variasi periodik atau siklus aktivitas tinggi dan rendah.
Siklus tersebut akan terus berulang pada setiap 11 tahun atau yang tersingkat selama 9 tahun.
Baca Juga: Proses Terjadinya Tornado, Si Angin Ribut yang Merugikan
Pada puncak siklusnya atau solar maximum, kutub magnet matahari akan terbalik. Untuk lebih jelasnya, ayo simak proses terjadinya dan dampak badai matahari berikut.
Proses Terjadinya Badai Matahari
Matahari sebagai pusat tata surya tentunya akan mengalami berbagai macam aktivitas. Seperti lontaran massa korona, suara, angin dengan kecepatan tinggi, partikel energi, hingga suara matahari.
Baca Juga: Fenomena Hujan Meteor Monocerotid, Saksikan Puncaknya Malam Ini
Semua aktivitas yang terjadi di matahari tersebut adalah hasil dari dorongan medan magnet. Aktivitas tersebut bisa saja mengakibatkan ledakan besar berupa partikel yang memiliki muatan tertentu.
Ledakan itulah yang dikenal dengan sebutan badai matahari. Secara garis besar, badai matahari terjadi karena adanya lontaran atau semburan energi yang sangat besar dari pusat tata surya.
Saat terjadi badai, solar wind akan keluar dari matahari. Angin surya tersebut keluar lantaran adanya lubang di atmosfer matahari yang memiliki nama lubang korona.
Fenomenal alam ini tentunya memiliki dampak cukup signifikan bagi benda luar angkasa di sekitarnya.
Dampak badai matahari di bumi terkenal dengan sebutan kiamat internet. Adapun beberapa dampak lainnya, yaitu sebagai berikut.
Mengganggu Teknologi di Luar Angkasa
Menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), badai matahari dapat menyebabkan gangguan pada kondisi di atmosfer bumi.
Atmosfer yang terdampak paling parah adalah bagian geomagnet bumi maupun ionosfer. Gangguan tersebut tentunya akan memiliki skala yang berbeda-beda.
Jika gangguannya berskala sangat besar, maka akan berpotensi mempengaruhi teknologi manusia di luar angkasa. Misalnya adalah stasiun luar angkasa, satelit, para astronot, dan lainnya.
Terjadinya Kiamat Internet
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, dampak yang paling terkenal dari badai matahari adalah kiamat internet.
Baca Juga: Ciri Planet Terestrial yang Memiliki Kemiripan Dengan Bumi
Disebut kiamat internet karena jaringan internet akan sangat terganggu, bahkan hingga waktu berbulan-bulan lamanya.
Hal itu terjadi karena infrastruktur internet yang ada saat ini belum siap untuk menghadapi badai matahari skala besar atau ekstrem.
Badai matahari dapat mempengaruhi internet karena adanya solar wind yang matahari kirimkan dalam jumlah besar ke bumi.
Solar wind tersebut bermuatan plasma yang terdiri dari campuran elektron (partikel magnet), proton, serta elemen berat lainnya.
Pada saat terjadi badai matahari, akan ada gangguan geomagnet di bumi dan berimbas kepada infrastruktur jaringan internet.
Gangguan di Repeater Kabel Bawah Laut
Dampak badai matahari selanjutnya ini berkaitan erat dengan dampak dari kiamat internet yang terjadi. Badai matahari akan sangat berpengaruh terhadap infrastruktur kabel bawah laut.
Gangguan terjadi karena repeater kabel bawah laut sangat rentan terhadap arus geomagnetik yang terjadi selama badai matahari ekstrem.
Kabel bawah laut ini berfungsi untuk menghubungkan sistem telekomunikasi benua antar benua. Oleh karena itu, jika kabel bawah laut terganggu, maka akan terhambat pula jaringan komunikasi yang ada.
Rusaknya Jaringan Listrik
Saat adanya medan magnetik yang menyentuh daratan bumi, maka akan terjadi induksi magnetik. Induksi magnetik tersebutlah yang memproduksi arus listrik pada konduktor panjang.
Arus listrik yang terkandung pada konduktor panjang tersebut tentunya sangat besar, bahkan hingga ribuan ampere.
Hal itu yang membuat jaringan listrik sangat mudah rusak karena induksi magnetik berlebihan. Dapat disimpulkan bahwa badai matahari yang terjadi secara ekstrem akan sangat berdampak kepada teknologi jaringan di bumi.
Gangguan yang terjadi pun dapat memakan waktu perbaikan sangat lama, mungkin hingga berbulan-bulan lamanya.
Kabar baiknya adalah dampak badai matahari tersebut jarang terjadi di daerah ekuator seperti Indonesia. Jika badai yang terjadi ekstrim, maka dampak atau gangguan yang terjadi memiliki skala lebih kecil dari wilayah bumi lainnya. (R10/HR-Online/Editor-Ndu)