Cooling fan mobil atau biasa disebut dengan kipas radiator memiliki peran yang cukup penting. Seperti yang sudah banyak diketahui jika komponen pada setiap kendaraan memiliki perannya masing-masing.
Sehingga membutuhkan yang namanya pengecekan secara berkala. Hal ini bertujuan agar pemilik mobil bisa tahu apakah komponen tersebut masih layak digunakan atau tidak.
Sama seperti komponen lainnya, tentu cooling fan memiliki peran yang tidak kalah penting. Komponen yang satu ini berfungsi mengalirkan udara untuk masuk ke mesin melalui kisi-kisi pada radiator.
Komponen ini cukup penting pada sebuah kendaraan. Fungsinya yang vital membuat pemilik mobil harus mengetahui bagaimana caranya untuk melakukan pengecekan.
Namun sebelum lebih jauh, sebaiknya Anda mengenal apa sebenarnya cooling fan mobil. Mungkin masih banyak pemilik kendaraan yang kurang paham dengan jenis komponen ini.
Sehingga mereka tidak terlalu memperhatikan komponen tersebut. Terkadang ada juga yang menyepelekan keberadaannya. Padahal tanpa adanya cooling fan, tentu mesin bisa panas dan menimbulkan banyak masalah.
Baca Juga : Semir Ban Mobil dan Dampak Buruknya Jika Terlalu Sering
Pengertian Cooling Fan Mobil
Mobil menjadi salah satu alat transportasi yang justru menjadi pilihan untuk mereka dengan aktivitas sering keluar rumah.
Dengan model dan tipenya yang beragam maka mobil pun banyak menjadi pilihan. Bahkan menggunakan alat transportasi yang satu ini membuat pengemudi dan penumpang bisa terlindungi. Baik dari cuaca panas maupun dingin.
Salah satu komponen yang membantu kinerja mesin mobil yaitu pendingin mesin. Cooling fan atau kipas pendingin bisa membantu menghembuskan udara kreditor sebagai pendingin cairan radiator (radiator coolant).
Udara yang masuk ke mesin akan bermanfaat saat kendaraan dalam keadaan berhenti. Mengingat fungsinya yang penting, tentu Anda harus tahu apa sebenarnya komponen cooling fan mobil ini.
Ada beberapa jenis kipas yang biasanya di mobil yaitu manual fan dan elektrik fan. Untuk jenis yang pertama yaitu manual dan digerakkan oleh poros engkol.
Sedangkan untuk jenis kedua yaitu elektrik fan yang digerakkan oleh motor listrik. Komponen ini sengaja tersedia agar dapat menggantikan posisi kipas konvensional yang bergerak menggunakan bantuan puly.
Baca Juga : Filter Oli Mobil, Ketahui Fungsi dan Waktu Ideal untuk Mengganti
Untuk kipas full mekanis menggunakan viscous kopling atau viscous fan. Agar lebih jelas, sebaiknya Anda tahu jika masih ada beberapa jenis kipas yang memiliki fungsi sama. Berikut ini sedikit penjelasan tentang cooling fan.
Kipas Mekanis
Cooling fan mobil memang terbagi jadi beberapa jenis. Salah satunya yaitu kipas mekanis. Kipas full mekanis akan terhubung langsung dengan water pump pada bagian mesin.
Jenis kipas pendingin satu ini mudah dalam perawatannya dan menjadi yang paling bagus. Asalkan bilahnya utuh, kondisi water pump dan bagian sabuk kipasnya terpasang dengan baik.
Sehingga komponen bisa bekerja mendinginkan air radiator. Tapi karena menggunakan tenaga mesin dan berotasi sesuai dengan putaran mesin membuat kipas cukup melahap tenaga mesin.
Tidak hanya itu saja, hembusan angin yang muncul juga bisa Anda sesuaikan dengan kondisi putaran mesin.
Kondisi inilah yang membuat kipas ini tidak cocok dengan mesin modern menggunakan kompresi tinggi. Sehingga menghasilkan panas yang cukup tinggi pula.
Baca Juga : Kelemahan Mobil Bekas Banjir yang Penting Diketahui
Kipas Vicious
Salah satu jenis cooling fan mobil selanjutnya ini merupakan pengembangan dari jenis kipas manual. Meski menggunakan tenaga mesin untuk memutarnya, namun bekerja secara independen.
Sehingga tidak mengikuti kecepatan putaran mesin. Cara kerjanya yaitu mengkombinasi fluida sebagai kopling dengan logam bimetal yang berfungsi untuk mengunci gerak kipas.
Jika temperatur bagian luar tidak terlalu panas, maka putaran kipas juga menurun secara sendirinya. Sebagai pengguna mobil yang bijak, pastikan Anda tahu poin penting ini.
Kipas Elektrik
Jenis yang satu ini tidak terhubung dengan mekanikal pada bagian mesin saat beroperasi. Kipas memiliki hembusan angin cukup stabil. Hal itu karena dinamo berdiri secara independen.
Adanya sensor panas untuk aktivasinya membuat kipas ini selalu aktif. Jenis cooling fan mobil akan menyala ketika membutuhkan pendingin dan mati saat mesin sudah tidak lagi membutuhkannya.
Hal yang pasti, sesuaikan jenis cooling fan mobil dengan kebutuhan. Dengan demikian, perjalanan akan terasa aman dan tentu saja menyenangkan. Pastikan Anda memperhatikannya. (R10/HR-Online/Editor-Eva)