Bulannya planet Jupiter total terdapat 79. Untuk 53 diantaranya telah mempunyai nama, namun sisanya belum.
Jupiter merupakan planet terbesar di Tata Surya kita. Tidak heran bila raksasa gas ini juga mempunyai banyak bulan.
Jupiter hampir memenuhi syarat sebagai Tata Surya sendiri. Sebagian besar bulannya mempunyai ukuran kecil, yakni sekitar 60 satelit dengan diameter kurang dari 6,2 mil.
Baca Juga: Kelompok Fauna Asiatis, Ini Dia Karakteristik dan Jenis Hewannya
Kebanyakan bulan ditemukan pada akhir 1970-an. Lalu hasil eksplorasi ini berdasarkan pengamatan pesawat ruang angkasa otomatis, seperti Voyager NASA pada 1979 dan Galileo tahun 1995.
Mengenal Bulannya Planet Jupiter, Periode Orbit Mulai 7 Jam Hingga 3 Tahun Bumi
Tidak hanya menjadi planet terbesar saja, namun Jupiter juga paling masif. Massa planet ini lebih dari 300 massa Bumi.
Jumlah bulannya planet Jupiter banyak, karena area stabilitas gravitasi yang luas. Medan magnetnya kuat, membuat objek seperti asteroid yang lewat di dekatnya akan hancur.
Berbeda dengan Bumi, tidak memiliki medan gravitasi kuat dan massa yang dibutuhkan untuk menahan satelit lain di orbit.
Bulannya bulan Jupiter mempunyai periode orbit yang berbeda. Mulai dari 7 jam hingga hampir 3 tahun Bumi. Orbit terdekat hampir melingkar, sementara bulan-bulan terjauh orbitnya tidak teratur.
Bulan-bulan Jupiter terluar orbitnya berlawanan arah dari perputaran Jupiter. Hal ini menunjukkan jika bulan-bulan tersebut sebagian adalah asteroid yang tersedot ke arah Jupiter.
Satelit Galileo
4 satelit Galileo Jupiter merupakan titik cahaya redup di teleskop astronom. Misi pesawat ruang angkasa Pioneer dan Voyager memberikan banyak informasi.
Kemudian pada 1610, astronom Galileo Galilei dari Italia menemukan 4 bulan Jupiter. Pada awalnya, penyebutan bulannya planet Jupiter ini secara numerik I, II, III, dan IV.
Setelah berabad-abad nama numerik tersebut berganti nama Io, Europa, Ganymede, dan Callisto. 4 satelit Galileo ini pertama kali ditemukan dan menjadi objek paling menarik secara ilmiah.
Baca Juga: Planet Berair Dekat Bumi, Apakah Berpotensi Layak Huni?
Dalam sejarah astronomi, penemuan Galileo menjadi sebuah titik penting. Pasalnya, pengamatan ini mengungkap bahwa tidak semua benda langit berputar mengelilingi Bumi.
Pada waktu itu, Bumi dianggap sebagai pusat alam semesta. 4 Galileo dan bulan yang lebih kecil dekat Jupiter seperti debu membentuk cincin Jupiter.
Callisto
Bulannya planet Jupiter ini menjadi objek paling berkawah di Tata Surya. Pada dasarnya, lanskap bulan tidak berubah sejak pertama kali terbentuk.
Karena orbitnya paling jauh dari planet ini dan di luar sabuk radiasi utama, maka akan mengalami dampak medan magnet Jupiter.
Ganymede
Ganymede merupakan bulan terbesar Jupiter. Bulannya planet Jupiter ini menjadi satu-satunya bulan di Tata Surya yang mempunyai medan magnet sendiri.
Meskipun satelit ini sebesar Merkurius, namun kepadatannya hanya setengah. Bahkan menjadi benda vulkanik paling aktif selain Bumi.
Inti besi bulan tertutup kerak tebal. Lalu permukaan Ganymede sebanyak 40% tertutupi oleh daerah gelap berkawah tinggi.
Kemudian sisanya tertutup medan beralur ringan. Lalu membentuk pola yang terbilang rumit di seluruh Ganymede.
Europa
Bulan Europa menjadi salah satu yang paling terang di Tata Surya kita. Seluruh permukaannya hampir terdiri dari air dan es.
Europa mempunyai garis-garis dan retakan melintang di seluruh permukaan es. Hal tersebut ditandai dengan adanya sedikit kawah.
Selain itu, bulannya planet Jupiter yang satu ini mempunyai tingkat reflektivitas tinggi. Sehingga menjadikannya salah satu bulan yang paling terang di Tata Surya.
Permukaannya cukup muda pada umur 20-180 juta tahun. Kemungkinan lautan luas yang ada di bawah permukaannya terdapat kehidupan.
Io
Bulan pertama yang Galileo temukan ini memiliki gunung berapi. Lalu bulan ini menjadi satu-satunya benda langit selain Bumi yang mempunyai aktivitas vulkanik.
Menariknya lagi, bulan Io mempunyai ladang salju belerang dioksida. Komposisinya mengarah ke karakteristik sebagai bola api dan es. Kemudian Io mempunyai inti besi atau besi sulfida.
Bahkan lapisan luar silikatnya berwarna coklat. Dengan demikian, akan memberikan tampilan bercak orange, hitam, kuning, merah, dan putih pada Io.
Bulannya planet Jupiter yang terkenal sebagai satelit Galileo ini berjumlah 4. Banyaknya bulan pada Jupiter membuat sistem jovian seperti miniatur Tata Surya. (R10/HR-Online/Editor-Ndu)