Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Uun pengepul kelapa di Desa/Kecamatan Cigugur, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, setiap satu minggu sekali memasok 50.000 ribu butir kelapa ke wilayah Solo, Jawa Tengah.
Selain ke Solo, Uun juga memasok kelapa ke pabrik-pabrik yang ada di Kabupaten Pangandaran.
“Untuk yang di wilayah Pangandaran, saya bisa memasok 2 kali dalam seminggu,” ujar Uun Jumat (26/11/2021).
Sementara untuk ke luar Pangandaran ia menjadwalkan setiap satu minggu sekali.
Ia menyebut kelapa yang ia dapat kebanyakan berasal dari petani di wilayah Cimerak dan Cijulang.
“Yang memasok ke kios saya itu banyak dari Cijulang dan Cimerak, kalau dari Cigugur dan Langkaplancar hanya 10 persennya saja,” katanya.
Baca Juga: Potensi Kelapa Hibrida di Pangandaran Menjanjikan, Pemkab Segera Sertifikasi PIT
Lanjutnya, saat ini harga kelapa di tingkat petani di Pangandaran cenderung stabil.
“Harga kelapa sempat turun lantaran pandemi Covid-19,” ucapnya.
Kelapa bulat saat ini kisaran Rp 2.500 sampai Rp 3.000 per butir.
“Kalau lagi banyak harga anjlok bisa sampai Rp 700 per butir, tapi kalau kurang bisa mencapai Rp 4.000,” ungkapnya.
Uun menambahkan, kelapa yang ia pasok ke wilayah Pangandaran ataupun Solo dalam keadaan sudah dikupas.
Meski sudah punya mesin alat kupas, ia memilih memberdayakan masyarakat sekitar untuk mengupas kelapa secara manual.
“Jika memakai alat yang lebih canggih kasian masyarakat jadi kurang produktif, jadi lebih baik manual semampu mereka saja,” pungkasnya. (Enceng/R8/HR Online/Editor Jujang)