Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),– Satreskrim Polres Ciamis membutuhkan waktu sebulan untuk menetapkan R (41) seorang guru perempuan MTs Harapan Baru sebagai tersangka kasus susur sungai maut di Leuwi Ili Sungai Cileueur, Desa Utama, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Lamanya waktu yang dibutuhkan hingga bisa menetapkan tersangka dalam kasus yang menewaskan 11 orang siswa ini lantaran polisi menetapkan prinsip kehati-hatian.
“Prosesnya memang agak lama. Karena ada prinsip kehati-hatian yang dilaksanakan dalam proses penyelidikan hingga masuk ke tahap penyidikan. Kejadian ini tidak diharapkan semua orang, kecelakaan yang timbul dari kelalaian,” kata Kapolres Ciamis AKBP Wahyu Broto NA saat konferensi pers penetapan tersangka kasus susur sungai di Mapolres Ciamis, Senin (22/11/2021).
Baca Juga: Ini Tersangka Susur Sungai yang Tewaskan 11 Siswa MTs di Ciamis
Menurut Wahyu, R yang kini ditetapkan sebagai tersangka seharusnya memiliki pengatahuan yang cukup untuk melaksanakan kegiatan susur sungai.
“Ini tidak diperhitungkan risikonya. Selain itu dalam kegiatan juga tidak tersedia alat keselamatan yang cukup,” lanjut Wahyu.
Barang bukti yang digunakan polisi untuk menetapkan adanya unsur pidana dalam tragedi maut susur sungai tersebut adalah SK Penetapan Guru Tidak Tetap atas nama tersangka, SK tugas tersangka, dan sertifikasi mitigasi milik tersangka.
Sementara itu, meski sudah ditetapkan sebagai tersangka, R tidak ditahan. Menurut Wahyu, hal itu karena R dalam kondisi sakit.
“Selain itu, sekolah juga sudah memberikan jaminan, tersangka tidak akan melarikan diri dan tidak akan menghilangkan barang bukti,” katanya.
Atas perbuatannya, R dikenakan pasal 359 KUHP tentang kelalaian yang menyebabkan kecelakaan. “Ancaman hukumannya maksimal 5 tahun penjara,” kata Wahyu.
Sebelumnya 11 orang siswa MTs Harapan Baru Cijantung tewas tenggelam di Leuwi Ili Sungai Cileueur. Tepatnya di Desa Utama, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, 15 Oktober 2021 lalu.
Sebanyak 25 siswa mengikuti kegiatan susur sungai maut tersebut, 14 siswa selamat, namun 11 orang lainnya tewas. (R7/HR-Online/Editor-Ndu)