Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Akibat sawah kebanjiran, para petani di Blok 02 Putat, Dusun Mekarasih, Desa Paledah, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, terpaksa panen lebih awal.
Selain itu, saat panen tersebut para petani ini terpaksa memakai plastik pelampung untuk mengangkut hasil panen. Bukan hanya itu, mereka juga menggunakan perahu yang pinjam ke tetangga.
Pantauan HR Online di lokasi, setelah memanen padi mereka mengangkutnya ke pelampung yang terbuat dari plastik.
Namun jika hasil panennya banyak, maka harus menggunakan perahu yang pinjam dari tetangga. Kemudian, perahu atau pelampung tersebut mereka tarik sampai ke darat.
Salah seorang petani, Yudianto mengatakan, akibat sawah kebanjiran, maka ia terpaksa menggunakan pelampung plastik atau perahu untuk memudahkan saat membawa padi.
“Istri saya yang motongin padi, terus dikumpulin pada lembaran plastik. Kalau sudah banyak, baru saya angkut menggunakan perahu hasil minjem ke tetangga,” kata Yudianto kepada HR Online, Senin (22/11/2021).
Lebih lanjut petani asal Tarisi ini mengungkapkan, bahwa dalam memanen padi ini tahapnya panjang. Mulai dari menyiapkan plastik, kemudian memotong padi.
Setelah itu, padi tersebut ia angkut ke pinggiran untuk dikumpulkan. Baru setelah terkumpul, padi itu pun ia rontokkan dan masukan ke dalam karung.
“Proses pengerjaannya memang lumayan repot,” ungkapnya.
Ia terpaksa melakukan itu, ketimbang tidak panen. Meskipun hasil panen belum diketahui berapa kilogram per batanya.
“Terpenting ada hasil. Dan saya berharap kedepan bisa memanen padi 2 kali dalam setahun, dan sawah juga tidak kebanjiran,” harapnya.
Sawah di Paledah Pangandaran Kebanjiran Sudah Biasa
Sementara itu, Kepala Desa Paledah, Kabupaten Pangandaran, Sano mengatakan, bahwa sawah di daerah tersebut sudah langganan banjir jika turun hujan deras.
Selain itu, para petani tersebut juga sudah biasa memanen padinya sebelum waktunya. Karena berebut dengan air, agar tidak kebanjiran dan membusuk.
“Terpaksa panen lebih awal. Pasalnya, kalau tidak segera, khawatirnya padinya membusuk karena terendam air,” ucapnya Senin (22/11/2021).
Sementara untuk mengatasi sawah yang sering kebanjiran, menurut Seno perlunya campur tangan pemerintah pusat untuk menangani banjir.
Sedangkan langkahnya seperti apa, pihaknya menunggu. Karena saat ini, katanya, sudah keluar Peraturan Presiden (Perpres) terkait penanganan banjir di Paledah Kabupaten Pangandaran.
“Perpres-nya sudah ada, yakni Nomor 87 tahun 2021. Tinggal pelaksanaannya saja. Kita tunggu realisasinya,” katanya.
Meski sawah sering kebanjiran, namun Seno berharap kedepan para petani bisa panen 2 kali.
“Semoga apa yang menjadi harapan petani bisa terwujud panen 2 kali dalam satu tahun. Insya Allah petani akan makmur,” pungkasnya. (Madlani/R5/HR-Online/Editor-Adi)