Rights issue saham atau HMETD dalam dunia saham merupakan istilah yang sangat populer di kalangan investor. Di Bursa Efek Indonesia, salah satu kegiatan yang tercatat adalah pelaksanaan rights issue. Dengan demikian, istilah satu ini penting untuk investor saham pahami.
Dalam dunia investasi, terdapat banyak istilah yang mungkin terdengar asing namun memiliki makna yang penting. Bagi investor pemula, mengenali istilah-istilah tersebut merupakan langkah awal yang penting sebelum terjun lebih jauh ke dalam investasi.
Istilah-istilah ini memiliki peran yang signifikan dalam mengembangkan investasi jangka panjang di pasar saham, serta memengaruhi perkembangan keseluruhan di bidang ini.
Rights Issue Saham di dalam Dunia Investasi
Saat sebuah perusahaan pertama kali menerbitkan sahamnya, banyak pemegang saham yang akan ikut serta. Nah kadang, hal ini membuka peluang untuk menerbitkan saham baru.
Sebelum saham tersebut ditawarkan kepada investor baru, biasanya ada penawaran terlebih dahulu kepada investor lama, yang terkenal sebagai rights issue.
Dengan pendekatan ini, investor lama tetap memiliki kesempatan untuk memutuskan apakah akan membeli saham tersebut atau tidak. Walaupun pemegang saham individu memiliki hak lebih dulu untuk memesan saham, penting untuk mencari informasi lebih lanjut mengenai apa sebenarnya right issue saham.
Rights issue saham memberikan hak kepada pemegang saham lama untuk membeli saham baru yang ditawarkan. Hal ini terjadi ketika sebuah perusahaan melakukan penawaran saham baru.
Namun, perlu dicatat bahwa jika perusahaan itu sendiri membutuhkan dana, maka penawaran saham baru dapat dilakukan, yang pertama kali ditujukan kepada pemegang saham lama sebelum ditawarkan kepada investor baru. Inilah yang menjadi hak dari investor lama dalam rights issue.
HMETD terjadi ketika sebuah perusahaan menawarkan saham baru kepada para investor lama dengan harga yang umumnya lebih rendah dari harga pasar. Di Bursa Efek Indonesia (BEI), tindakan ini juga terkenal dengan istilah Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).
Cara kerja Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu adalah memberi hak kepada investor lama untuk membeli saham baru sesuai rasio tertentu, misalnya 1:2. Seorang investor dengan 1.000 lembar saham dapat membeli 2.000 lembar saat perusahaan menerbitkan saham baru.
Harga saham biasanya lebih rendah melalui HMETD. Akan tetapi terkadang harga bisa sama atau lebih tinggi dari harga pasar saat ini.
Perusahaan memiliki beragam tujuan dalam melakukan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, mulai dari ekspansi bisnis hingga penggunaan dana untuk melunasi utang.
Keuntungan dan Kekurangan HMETD
Bagi para investor, HMETD memiliki sejumlah keuntungan. Salah satunya adalah kesempatan untuk memperoleh saham dengan harga khusus yang lebih rendah. Hal tersebut tentu meningkatkan potensi keuntungan bagi investor lama.
Selain itu, jika investor memutuskan untuk tidak menebus rights issue, mereka masih bisa menjual saham tersebut pada sesi perdagangan pertama di bursa.
Dari perspektif perusahaan, rights issue saham memberikan keuntungan berupa peningkatan modal tanpa harus menghadapi beban pembayaran reguler seperti pembayaran bunga pada pinjaman bank.
Namun, walaupun terdapat keuntungan, rights issue juga memiliki risiko. Salah satunya adalah potensi dilusi kepemilikan saham bagi investor karena adanya penambahan modal. Dilusi mengacu pada penurunan proporsi kepemilikan saham akibat penambahan modal.
Selain itu, jika dana yang investor peroleh dari rights issue tidak sesuai dengan target, kinerja perusahaan bisa terpengaruh negatif. HMETD juga bisa menjadi sentimen negatif yang menandakan bahwa perusahaan memerlukan injeksi dana tambahan.
Bagaimana Cara Menjualnya?
Proses penjualan rights issue saham dapat investor lakukan melalui platform seperti Mandiri Sekuritas dan Mirae Asset Sekuritas.
Pada Mandiri Sekuritas, transaksi bisa Anda lakukan melalui aplikasi MOST Desktop. Pengguna mengubah pasar ke Pasar Tunai, lalu menuju Sesi I sesuai jadwal perdagangan efek. Setelah itu, mereka bisa menghubungi sales atau Dealing Room Mandiri Sekuritas untuk melakukan transaksi penjualan saham rights issue.
Sementara itu, Mirae Asset Sekuritas memiliki platform Neo Hots. Pengguna login ke aplikasi, lalu memilih menu Order dan Non Reguler Board. Kemudian, mereka memilih Sell Order, mengisi kode saham rights issue, harga, dan jumlah lot, serta memilih Cash Market atau [TN] Market.
Kedua platform menyediakan langkah-langkah yang jelas untuk menjual saham rights issue, memberikan fleksibilitas kepada investor untuk melakukan transaksi dengan mudah sesuai preferensi platform yang digunakan.
Arti Jadwal dalam Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
Tentunya, rights issue saham memiliki jadwal yang akan diumumkan oleh perusahaan sebelum pelaksanaannya. Investor perlu memperhatikan jadwal tersebut dengan cermat.
Jadwal rights issue saham terdiri dari beberapa istilah kunci:
- Cum Date atau Cumulative Date, batas terakhir bagi investor agar tercatat sebagai penerima rights issue setelah membeli saham dari perusahaan.
- Ex Date, hari setelah Cum Date, di mana investor yang membeli saham pada hari tersebut tidak berhak atas rights issue.
- Rec Date atau Recording Date, tanggal pencatatan investor yang memenuhi syarat untuk menerima rights issue.
- Trading Start/End, periode di mana investor dapat melakukan jual beli, menebus, atau mempertahankan rights issue-nya di bursa saham.
- Subscription Date, hari terakhir bagi investor untuk melakukan penebusan rights issue.
Nah, demikian tadi penjelasan singkat mengenai apa itu rights issue saham, cara kerja, beserta kelebihan maupun kekurangannya. Semoga informasi ini bermanfaat bagi para investor. (R10/HR-Online)