Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Raih medali perak Peparnas XVI Papua, Alex Herlansyah (36), atlet asal Babakansari, RT 3, RW 9, Kelurahan Pataruman, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, pulang ke kampung halaman.
Kedatangan Alex disambut sederhana dengan menggelar syukuran di Aula Kantor Dinas Pemuda dan olahraga (Disporapar) Kota Banjar, Selasa (16/11/2021). Namun sayangnya, acara syukuran tersebut tanpa dihadiri Wali Kota maupun Wakil Wali Kota Banjar.
Meski begitu, Alex merasa bersyukur dan bangga atas pencapaian yang telah ia torehkan untuk mengharumkan nama Kota Banjar, dengan meraih medali perak dari cabang olahraga lempar cakram.
“Alhamdulillah, saya sangat bahagia dan senang bisa berhasil raih medali perak Peparnas XVI Papua. Untuk kedepannya saya akan lebih semangat lagi berlatihan agar mendapatkan medali emas pada perlombaan yang akan datang,” ungkapnya.
Alex menuturkan, untuk bisa maju ke Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) XVI Papua butuh perjuangan dan kerja keras yang maksimal. Namun, ia menjalani semua itu dengan ikhlas dan sabar.
“Perjuangannya sangat berkesan. Tapi tetap saya nikmati perjalanannya dengan ikhlas sehingga saya bisa masuk Peparda, dan kualifikasi untuk maju ke Peparnas,” tutur Alex.
Menurutnya, dukungan dari pemerintah masih belum maksimal karena situasi dan kondisi. Untuk kedepannya Alex juga berharap Pemerintah Kota Banjar dapat memaksimalkan dukungan kepada para atlet.
“Untuk dukungan, saya juga melihat kondisi. Menurut saya cukup, tapi lebih baik lagi untuk dimaksimalkan supaya bisa lebih berprestasi lagi,” harapnya.
Meski begitu, Alex juga tidak menutupi adanya dukungan materi dari Pemerintah Kota Banjar ketika ia akan terbang ke tanah Papua untuk berlaga.
“Bekal ada, saya syukuri apa yang sudah saya terima, mungkin sudah segitu rezeki saya. Mungkin itu yang memotivasi saya untuk lebih kuat,” ujar Alex.
Raih Medali Perak Peparnas, NPCI Banjar Keluhkan Pembinaan Atlet
Sementara itu, Ketua National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kota Banjar, Nasirun mengatakan, banyak keluhan terkait pembinaan atlet Peparnas yang berada di bawah naungan NPCI Kota Banjar.
“Sebetulnya untuk keluhan itu banyak sekali. Kita bukan mengeluh sih, tapi memang kenyataan begitu, yang namanya atlet kalau ingin berprestasi itu pasti harus ada pembinaan. Tapi selama ini sama sekali tidak ada,” katanya.
Kendati begitu, ia berharap pembinaan yang ada dalam naungan NPCI Kota Banjar sejajar satu level dengan KONI, bukan bawahan KONI. Walaupun tidak disamakan, minimal ada perhatiannya karena sama-sama untuk kemajuan atlet.
Sedangkan, terkait pelepasan dan penyambutan atlet berprestasi yang berhasil raih medali perak Peparnas Papua, pihaknya sudah berkoordinasi. Namun sama sekali tidak ada respon.
“Sebelum keberangkatan atlet itu kami ingin sekali ada pelepasan secara seremonial, begitu juga untuk kepulangan, karena melihat di kota lain juga ada. Untuk ke arah itu, kita sudah berusaha bicara dan mengusulkan kepada yang berkepentingan,” pungkas Nasirun. (Sandi/R3/HR-Online/Editor-Eva)