Proses terjadinya pelangi tentu menjadi suatu hal yang menarik untuk kita bahas. Seperti yang kita ketahui, pelangi merupakan suatu fenomena alam yang sangat menakjubkan dan disukai oleh banyak orang.
Baca Juga: Fase Bulan Purnama, Berhubungan dengan Perubahan Bentuknya
Biasanya, pelangi terjadi setelah hujan dan berlangsung dalam beberapa saat saja. Dengan keindahan fenomena alam satu ini, tidak sedikit orang yang merasa penasaran dengan asal mula terjadinya pelangi.
Ketahui Proses Terjadinya, Penyebab, dan Jenis Pelangi
Adanya pelangi seringkali menginspirasi banyak lagu, dongeng, hingga legenda. Namun pernahkah terlintas dalam pikiran Anda tentang bagaimana asal mula terjadinya pelangi?
Seringkali kita mendengar bahwa pelangi terjadi karena para bidadari yang turun dari kayangan untuk mandi di sungai. Terutama, pelangi muncul saat adanya panas bersamaan dengan hujan turun.
Akan tetapi, dugaan tersebut hanyalah cerita belaka, tidak benar adanya. Pelangi terjadi dengan adanya pembiasan cahaya. Proses pembiasan pada fenomena alam satu ini akan tertata secara terstruktur. yang menghasilkan warna-warna indah.
Kehadiran fenomena alam ini senantiasa membuat perasaan takjub dan suka saat melihatnya. Dengan bentuk melengkung, tersusun dari warna-warni setelah hujan. Namun dibalik keindahan pelangi tersebut ternyata terdapat suatu proses.
Penyebab Terjadinya Pelangi
Sebelum kita mengetahui proses terjadinya pelangi, tidak ada salahnya jika kita mengetahui penyebab dari hadirnya fenomena alam tersebut.
Baca Juga: Urutan Planet Tata Surya dari yang Terdekat dengan Matahari
Pelangi hanya dapat kita lihat ketika terdapat cahaya matahari, hujan rintik-rintik, serta sudut matahari yang tepat. Adanya matahari memiliki peran penting dalam proses terjadinya pelangi.
Cahaya matahari memiliki fungsi sebagai sumber cahaya yang selanjutnya akan dibiaskan oleh prisma air hujan. Tanpa adanya cahaya matahari, tidak akan pernah terjadi adanya pelangi.
Pelangi terbentuk pada saat cahaya melewati tetesan kecil air yang ada di udara. Selanjutnya cahaya akan dipantulkan serta terbiaskan dengan tetesan air tersebut.
Meskipun sinar matahari tampak terlihat putih, namun sebenarnya terdiri dari kombinasi banyak warna. Masing-masing warna akan dibiaskan secara berbeda.
Dengan demikian, masing-masing tetesan air hujan akan menyebarkan warna putih menjadi warna-warna komponen lainnya.
Bagaimana Proses Terjadinya Pelangi?
Pelangi dapat dikatakan sebagai keindahan alam yang dinanti oleh siapa saja. Namun banyak orang yang belum benar-benar mengetahui bagaimana awal terjadinya pelangi.
Berdasarkan ilmu pengetahuian terkait proses terjadinya fenomena alam satu ini, sebenarnya cukup sederhana. Hal ini merupakan ilmu optik dasar. Dalam proses dasar terjadinya pelangi, pada umumnya bernama pembiasan.
Matahari akan melakukan pembiasan sinar yang berubah menjadi tetes-tetes dan akhirnya menghasilkan warna indah lalu terpisahkan.
Baca Juga: Proses Terjadinya Aurora dengan Cahaya Menyala Warna-Warni di Langit
Selanjutnya, ketika pembiasan terjadi, maka cahaya akan belok atau lebih tepatnya ada perubahan arah saat perjalanan dari satu medium ke medium lainnya. Dalam hal ini, dari udara ke air.
Ini terjadi karena adanya cahaya yang bergerak dengan kecepatan berbeda. Selain itu, ini juga terjadi pada media yang berbeda.
Pada masing-masing warna yang terbelokkan akan menuju sudut berbeda. Melalui proses ini, nanti akan memberikan warna yang indah pada pelangi.
Ungu adalah warna pertama yang akan belok. Sedangkan warna terakhir adalah warna merah. Pada akhirnya akan muncul susunan warna yang sering kita kenal dengan “mejikuhibiniu”.
Singkatan ini adalah merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Pada umumnya, pelangi terjadi pada sore atau pagi hari. Namun pernah juga muncul saat siang hari.
Jenis-Jenis Pelangi
Dari proses terjadinya pelangi, ternyata terdapat beberapa jenis fenomena alam ini. Mulai dari pelangi primer yang sering Anda lihat. Pelangi jenis ini terjadi dengan adanya pembiasan matahari serta pantulan pada internal sinar cahaya. Selanjutnya masuk menuju titik hujan.
Terdapat pula pelangi secondary bow yang keberadaannya masih jarang kita lihat. Pasalnya, jenis pelangi ini terjadi karena produksi cahaya yang telah terpantul dari dua titik berbeda serta berada di belakang drop. Pada akhirnya, akan muncul ke udara.
Jenis pelangi selanjutnya adalah supernumerary bows dengan warna merah, hijau, serta ungu yang mendominasi. Pelangi ini berasal dari tetesan air hujan yang menimpa pelangi utama. Dengan mengetahui proses terjadinya pelangi, tentu akan semakin menambah wawasan kita. (R10/HR-Online/Editor-Ndu)