Senin, April 21, 2025
BerandaBerita TerbaruProses Terjadinya Aurora, Fenomena Cahaya di Langit Kutub

Proses Terjadinya Aurora, Fenomena Cahaya di Langit Kutub

Proses terjadinya aurora diawali dengan interaksi antara partikel bermuatan. Partikel-partikel tersebut seperti proton dan elektron, yang berasal dari Matahari (angin Matahari) dengan atom-atom di atmosfer Bumi. Sehingga kemudian terjadilah fenomema langit ini.

Baca juga: Fakta Aurora Borealis, Cahaya Cantik yang Mengeluarkan Suara?

Partikel-partikel bermuatan tersebut tertahan oleh medan magnet Bumi, sehingga terkonsentrasi di wilayah kutub. Ketika partikel-partikel ini berinteraksi dengan atom-atom di atmosfer, energinya terlepas dalam bentuk cahaya, menghasilkan pancaran indah yang kita kenal sebagai aurora.

Menjelajahi Jenis dan Proses Terjadinya Aurora

Di langit kutub Bumi, alam menghadirkan pertunjukan cahaya yang memukau, memancarkan keindahan tak terlupakan. 

Di belahan selatan, fenomena ini terkenal sebagai cahaya selatan atau aurora australis. Sementara kutub bagian utara, tarian cahaya ini adalah aurora polaris, borealis, atau cahaya utara.

Baik cahaya selatan maupun cahaya utara memiliki proses terbentuk yang sama, yaitu interaksi antara partikel bermuatan dari Matahari (angin Matahari) dengan atom-atom di atmosfer Bumi. 

Partikel-partikel ini terikat oleh medan magnet Bumi dan terkonsentrasi di wilayah kutub. Saat berinteraksi dengan atom-atom atmosfer, energinya terlepas dalam bentuk cahaya. Sehingga, menghasilkan pancaran indah yang menghiasi langit malam.

Perbedaan nama antara kedua fenomena ini hanya terletak pada lokasi kemunculannya. Cahaya selatan hanya dapat terlihat bagian wilayah kutub selatan. Seperti Antartika, Chili, Argentina, Afrika Selatan, Selandia Baru, dan Australia. 

Sedangkan cahaya utara menghiasi langit kutub utara. Meliputi Alaska, Kanada, Islandia, Greenland, Norwegia, Swedia, Finlandia, Skotlandia, dan Siberia.

Baca juga: Misteri Aurora Merah, Terungkap Sudah Penjelasan Ilmiahnya

Proses terjadinya aurora, baik cahaya selatan maupun cahaya utara, merupakan fenomena alam yang langka dan memesona. Keindahannya yang luar biasa menjadikannya destinasi wisata yang diimpikan banyak orang.

Bagaimana Aurora Terbentuk?

Awalnya, partikel bermuatan seperti elektron dan proton terlepas dari Matahari dalam bentuk angin matahari. Medan magnet Bumi bertindak sebagai pelindung, menangkap sebagian partikel-partikel ini dan mengarahkannya menuju kutub.

Perjalanan mereka tak berhenti di situ. Wilayah kutub, gelombang Alfvén mempercepat partikel-partikel ini hingga mencapai kecepatan fantastis, yakni 72,4 juta kilometer per jam. Tabrakan dahsyat dengan atom oksigen dan nitrogen di atmosfer pun terjadi.

Tabrakan ini bagaikan tarian atomik yang penuh energi. Elektron terlepas dari atom, meninggalkan ion dalam keadaan tereksitasi. Ion-ion ini melepaskan energi dalam bentuk cahaya. Lalu, menghasilkan pancaran warna-warni yang memukau di langit malam.

Baca juga: Proses Terjadinya Pelangi, Lengkap dengan Penyebab dan Jenisnya

Jenis atom yang ditabrak menentukan proses terjadinya warna aurora. Tabrakan dengan atom oksigen menghasilkan warna merah, sedangkan tabrakan dengan atom nitrogen menghasilkan warna biru kehijauan. Perpaduan dua warna ini menghasilkan spektrum aurora yang begitu indah dan beragam.

Ketinggian aurora dapat bervariasi, umumnya terjadi di sekitar 100 kilometer di atas permukaan Bumi. Namun, dalam kondisi aktivitas Matahari yang tinggi, aurora dapat muncul di ketinggian 80 hingga 250 kilometer.

Aktivitas Matahari juga mempengaruhi intensitas dan lokasi aurora. Saat Matahari dalam periode aktivitas rendah, aurora terkonsentrasi di wilayah kutub. Sebaliknya, pada periode aktivitas tinggi, aurora dapat meluas hingga garis lintang yang lebih rendah.

Warna-Warni Aurora

Fenomena langit ini juga menghadirkan variasi warna yang memukau. Perpaduan warna-warna ini menyimpan kisah menarik tentang interaksi atom di atmosfer dan aktivitas Matahari.

1. Hijau-Kuning: Warna Aurora Paling Umum

Warna ini tercipta saat ion-ion berenergi menabrak atom oksigen pada ketinggian yang lebih rendah. Tabrakan ini menghasilkan pelepasan energi dalam bentuk cahaya hijau-kuning. Inilah yang menjadi ciri khas aurora yang paling mudah kita kenali.

2. Merah: Langka dan Menawan

Proses terjadinya aurora warna merah ini termasuk langka. Pada ketinggian lebih tinggi, ion-ion yang menabrak atom oksigen menghasilkan cahaya merah. Warna ini hanya muncul dalam kondisi tertentu. 

3. Biru dan Ungu: Misteri Warna Langit Kutub

Ion yang berinteraksi dengan atom hidrogen dan helium dapat menghasilkan cahaya biru dan ungu. Namun, mata manusia jarang dapat mendeteksi warna-warna ini secara langsung. 

Warna biru dan ungu aurora bagaikan misteri yang tak terpecahkan. Sehingga, menambahkan aura magis pada fenomena alam yang menakjubkan ini.

Baca juga: Awan yang Tidak Menimbulkan Hujan, Ini Nama dan Ciri-Cirinya!

Memahami proses terjadinya aurora tak hanya membuka wawasan tentang fenomena alam yang menakjubkan ini. Tetapi juga membantu kita mempelajari interaksi kompleks antara Matahari dan Bumi. Aurora, bagaikan jendela yang menghubungkan kita dengan misteri alam semesta yang luas dan penuh keajaiban. (R10/HR-Online)

Galaksi Messier 77, Penemuan Baru Teleskop Hubble yang Strukturnya Mirip Ubur-Ubur

Galaksi Messier 77, Penemuan Baru Teleskop Hubble yang Strukturnya Mirip Ubur-Ubur

Galaksi Messier 77 merupakan sebuah galaksi berstruktur unik yang mempunyai kemiripan dengan tentakel ubur-ubur. Messier 77 merupakan penemuan mengejutkan yang baru saja ditemukan oleh...
Harga Daging Ayam di Pasar Banjar Anjlok, Sempat Dijual Rp 24 Ribu Per Kilogram

Harga Daging Ayam di Pasar Banjar Anjlok, Sempat Dijual Rp 24 Ribu Per Kilogram

harapanrakyat.com,- Harga daging ayam broiler di pasar tradisional Kota Banjar, Jawa Barat, anjlok dan sempat dijual dengan harga Rp 24 ribu per kilogram. Kondisi...
Jalan Penghubung Dua Kecamatan di Sumedang Ambles, Ratusan Warga Terdampak

Jalan Penghubung Dua Kecamatan di Sumedang Ambles, Ratusan Warga Terdampak

harapanrakyat.com,- Jalan penghubung antar dua Kecamatan di Dusun Sukamunjul, Desa Cibereum Wetan, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, ambles tergerus longsor, Minggu (20/4/2025). Akibatnya,...
Pemilik Taman Safari

Viral Pengakuan Eks Pemain Sirkus OCI Dieksploitasi, Siapa Pemilik Taman Safari?

harapanrakyat.com,- Taman Safari Indonesia kini menjadi sorotan publik usai viralnya dugaan eksploitasi terhadap eks pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) Taman Safari. Pertanyaan tentang...
eks pemain sirkus Taman Safari

Ini 4 Tuntutan dari Eks Pemain Sirkus Taman Safari yang Mengaku Jadi Korban Kekerasan

harapanrakyat.com,- Kasus dugaan kekerasan yang melibatkan eks pemain sirkus Taman Safari baru-baru ini membuat heboh publik. Beberapa korban yang berasal dari Oriental Circus Indonesia...
Izin tambang di Jabar

Tegas, Dedi Mulyadi Tak Segan Cabut Izin Tambang di Jabar Jika Melanggar Aturan

harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi tidak segan-segan mencabut izin tambang jika menyalahi aturan. Hal itu ditegaskan Dedi saat inspeksi mendadak ke lokasi...