Lubang hitam di NGC 1850 tertangkap dalam Very Large Telescope atau VLT ESO’s Observatory Eropa. Letaknya tersembunyi dalam gugusan bintang yang saling mempengaruhi sekitarnya.
Tech Explorist, Sara Saracino berasal dari Astrophysics Research Institute of Liverpool John Moores University, Inggris melansirnya. Sehingga hasil dari penelitian kali ini berhasil rilis dalam jurnal.
Dalam Monthly Notices of the Royal Astronomical Society bertajuk A black hole detected in the young massive LMC cluster NGC 1850. Tepatnya pada 11 November 2021 ini.
Baca Juga: Lubang Hitam Supermasif, Observasi Terbaru Para Astronom
Penemuan Lubang Hitam di NGC 1850
Menjadi penemuan pertama dengan mode deteksi, akhirnya menangkap lubang hitam yang letaknya di luar galaksi Bima Sakti. Objek ini cukup misterius dalam berevolusi dan terbentuknya.
Bahkan letaknya yang cukup tersembunyi ini memiliki sekelompok ribuan bintang. Dengan jarak mencapai 160.000 tahun cahaya di Awan Magellan Besar.
Deteksi ini jadi penting karena adanya pemahaman terkait dengan gugusan bintang sekitarnya. Terlihat bahwa adanya distorsi yang mempengaruhi bintang sekitarnya untuk bergerak pada sekitar lubang hitam tersebut.
Para peneliti mengungkap bahwa dengan metode dinamis seperti ini cukup menguntungkan. Pasalnya, mereka bisa mendapatkan kesempatan lebih besar dalam menemukan banyak lubang hitam lainnya untuk memecahkan fakta sebelumnya.
Baca Juga: Ledakan Bintang di Mataram, Fenomena Langka Spektakuler
Karakteristik Lubang Hitam di NGC 1850
Setelah berhasil terdeteksi, lubang hitam ini memiliki ukuran mencapai 11 kali lebih besar dari Matahari. Tentu saja hal ini cukup mencengangkan karena ukurannya yang raksasa tersebut.
Tidak hanya itu saja, jika kita perhatikan pada massa bintangnya dengan mengambil sinar X lalu dipancarkan, juga gelombang gravitasinya saat sedang bertabrakan dengan lainnya atau bahkan dengan bintang neutron, dengan halus mereka terdeteksi dan membentuk sebuah sistem.
Akibat dari penemuan pertama ini kita jadi mendapatkan sejarah tanda baru. Nyatanya ada sekelompok bintang muda berusia kurang lebih 100 juta tahun. Terlihat dengan sekejap mata pada skala astronomi yang canggih.
Baca Juga: Nebula Mata Cleopatra NGC 1535, Berkaitan Dengan Bintang Biner?
Data Dari MUSE (Multi Spectroscopic Explorer) dan Lainnya
Lubang hitam di NGC 1850 berasal dari analisa data dua tahun menggunakan MUSE. Hal ini terpasang pada VLT ESO yang berlokasi di Gurun Atacama Cili.
Sehingga bisa menambah pengetahuan mengenai asal dari sumber gelombang gravitasi yang ada di Bumi. Dari data MUSE ini kita jadi lebih paham mengenai area ramai dalam gugus bintang dan analisis cahaya sekitarnya.
Maka dari itu, informasi ribuan bintang dalam saur bidikan, membantu tim peneliti dalam mengamati bintang aneh dan gerakannya untuk mengungkap letak lubang hitam tersebut.
Selain itu, dari Eksperimen Lensa Gravitasi Optik Universitas Warsawa dan Teleskop Luar Angkasa Hubble NASA/ESA. Data dari alat tersebut membantu pengukuran dalam menentukan massanya.
Berbagai alat tersebut akan memungkinkan penemuan lubang hitam pada gugus bola yang letaknya lebih jauh. Lubang hitam di NGC 1850 ini jadi pembuka jalan untuk penemuan berkelanjutan lainnya. (R10/HR-Online)