Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- KNPI Kabupaten Ciamis soroti potensi multiplier efek (efek berganda) dari adanya Bendungan Leuwi Keris, terutama masalah ekonomi baru bagi masyarakat.
Ketua KNPI Ciamis, Tohirin, mengatakan, potensi besar adanya proyek nasional tersebut harus mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah secara serius, terutama dalam penataannya.
Apalagi, pada pertengan tahun 2023 nanti bendungan itu sudah rampung. Artinya, butuh waktu setahun untuk memikirkan bagaimana Pemda bisa mengambil strategi memanfaatkan lokasi sekitar itu.
“Bukan hanya Leuwi Keris saja, tapi seluruh destinasi wisata yang potensial harus bisa optimal demi kepentingan masyarakat,” katanya, Senin (15/11/2021).
baca juga: Bendungan Leuwikeris Hampir Selesai, Aan Ingatkan Janji Pemkab Ciamis
Dorongan KNPI Kabupaten Ciamis
Untuk mencapai itu, lanjut Ketua KNPI Kabupaten Ciamis, perlu adanya penguatan kultural dan struktural. Langkah nyatanya dari pemerintah adalah dengan menetapkan Perda yang mencakup seluruh destinasi wisata yang ada.
“Kemarin kan ada perubahan Perda penyelenggara pariwisata yang di dalamnya mengatur desa wisata, duta wisata dan organ kepariwisataan. Nah, pertanyaannya apakah Leuwi Keris masuk di dalamnya atau tidak? tinggal kita bedah saja aturan tersebut,” imbuhnya.
Jauh-jauh hari, kata Tohirin, KNPI Kabupaten Ciamis sudah mendeklarasikan gerakan ayo berwisata ke Ciamis yang mana merupakan isu kepariwisataan.
Hal itu, sebagai langkah mengangkat iklim pariwisata di Ciamis setelah ditinggal Pangandaran dan menggali potensi dalam upaya peningkatan PAD.
Pihaknya pun berharap, pemerintah harus serius dalam menata daerah sesuai dengan visi misi bupati, yakni mantapnya kemandirian ekonomi sejahtera untuk semua.
“Peran pemerintah saat ini harus menyampaikan ke masyarakat apa targetnya ketika bendungan Leuwi Keris selesai. Ini agar masyarakat tidak bingung dalam menentukan ke depannya seperti apa untuk ikut berpartisipasi di dalamnya,” pungkas Tohirin. (Fahmi/R6/HR-Online/Editor Muhafid)