Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Rencana investor bakal kelola sampah dari dua wilayah kecamatan di Kota Banjar, Jawa Barat yang menjadi pilot projek dalam pengelolaan sampah, disambut positif oleh Komisi III DPRD Kota Banjar.
Dua kecamatan yang dijadikan pilot projek oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjar untuk pengelolaan sampah yaitu Kecamatan Purwaharja dan Langensari.
Menanggapi hal itu, anggota Komisi III DPRD Kota Banjar, H. Sudarsono mengatakan, pada prinsipnya dari Komisi III DPRD menyambut positif upaya kerjasama dalam pengelolaan sampah menggunakan teknik tersebut.
Namun yang harus menjadi pertimbangan dalam kerjasama tersebut adalah hasil pengolahan sampah harus betul-betul terserap. Serta tidak menimbulkan permasalahan berupa adanya timbunan sampah yang baru.
Oleh sebab itu perlu ada kerjasama dengan pihak lain untuk menyerap seluruh hasil olahan sampah dari proses pengolahan.
“Pada prinsipnya Komisi III DPRD mendukung upaya pengolahan sampah tersebut. Tapi yang harus menjadi pertimbangan hasil pengolahan tersebut bisa bener-benar terserap. Tidak malah jadi menimbulkan timbunan sampah baru,” kata Sudarsono kepada HR Online, Kamis (11/11/2021).
Baca Juga : Gedung DPRD Kota Banjar Bakal Direnovasi, Anggarannya Rp 7 Miliar?
DPRD Kota Banjar akan Bahas MoU DLH dan Investor
Terkait perlunya Pemkot Banjar berinovasi dalam pengelolaan sampah dengan mengelola secara mandiri hasil olahan tersebut, menurutnya hal itu terlalu berat karena biayanya terlalu tinggi.
Namun begitu, kata Sudarsono, pihaknya mengingatkan agar nantinya harus ada kejelasan terkait pengelolaan sampah yang lain, seperti pengelolaan untuk sampah non organik.
“Harus ada kejelasan nasib sampah yang lain. Kita juga akan bahas MoU-nya seperti apa. Jangan sampai ada biaya yang timbul akibat pembuatan pengolahan sampah tersebut,” ujar Sudarsono.
Terpisah, Kepala DLH Kota Banjar, Sri Sobariah mengatakan, rencananya untuk prioritas pilot projek pengelolaan sampah menggunakan mesin stungta akan dilakukan di Kecamatan Purwaharja dan Langensari.
Adapun untuk kapasitas pengolahan sampah menggunakan mesin stungta tersebut kurang lebih sekitar 400 kilogram per hari. Bahkan dari hasil pelatihan itu bisa lebih dari 400 kilogram.
“Untuk kapasitas yang kemarin workshop itu bisa lebih 400 kilogram. Rencananya kalau tidak ada halangan untuk MoU nanti hari Senin pekan depan,” kata Sri. (Muhlisin/R3/HR-Online)
Editor : Eva