Galaksi Markarian 1337 tertangkap oleh para astronom. Mereka menggunakan Teleskop Luar Angkasa Hubble NASA/ESA. Hasil foto terbaru sangat mencolok dari galaksi spiral berbatang tersebut.
Baca Juga: Galaksi Spiral NGC 6984 Kembali Tertangkap Teleskop Hubble NASA
Hubble Menangkap Galaksi Markarian 1337 di Sekitar 119,5 Juta Tahun Cahaya dari Bumi
Galaksi Markarian 1337 atau lebih singkatnya Mrk 1337 adalah objek yang telah ditemukan para astronom. Letaknya sekitar 119,5 juta tahun cahaya di konstelasi Virgo.
Lokasi konstelasi Virgo menonjol di langit musim semi, tepatnya di belahan Bumi utara. Akan terlihat sepanjang malam di bulan Maret dan April.
Untuk memudahkan pencarian Virgo, dapat menggunakan petunjuk dari bintang terang Spica. Caranya dengan mengikuti kurva biduk ke Arcturus di Bootes, kemudian melanjutkan barisan dalam kurba yang sama.
Lalu akibat efek presisi, titik pertama dari Libra sangat dekat dengan Virginis. Sehingga menjadi dua titik di langit, yang mana ekuator langit melintasi ekliptika.
Armenia Benjamin Markarian, seorang astrofisikawan bersama rekan-rekannya memasukkan Markarian 1337 ke dalam katalog galaksi mereka.
Mengutip laman sci-news, objek tersebut ternyata mempunyai inti dengan jumlah emisi ultraviolet yang berlebihan. Markarian 1337 juga terkenal sebagai LEDA 43690 dan IRAS 12499-0930. Kemudian termasuk dalam kelompok kecil galaksi spiral.
Baca Juga: Nebula Mata Cleopatra NGC 1535, Berkaitan Dengan Bintang Biner?
Galaksi Spiral Berbatang Lemah
Markarian 1337 merupakan galaksi spiral berbatang lemah. Lengan spiralnya memancar dari batang pusat gas dan bintang.
Para astronom Hubble menyatakan jika bar terjadi di sekitar setengah dari galaksi spiral. Termasuk adalah galaksi Bima Sakti milik kita.
Galaksi spiral berbatang mempunyai struktur batang dengan bentuk sentral. Kemudian terdiri dari bintang di pusatnya, gas, dan debu. Astronom dapat menemukan batang dari setengah keseluruhan galaksi spiral.
Galaksi ini sering dikelilingi lingkaran bintang yang lebih redup. Kebanyakan berada dalam gugus bola.
Sekitar dua pertiga dari seluruh spiral yang telah mereka amati mempunyai komponen tambahan dalam bentuk struktur seperti batang.
Lalu memanjang dari tonjolan pusat, bahkan mencapai lengan spiralnya. Galaksi spiral membentuk galaksi di alam semesta saat ini, bersama dengan galaksi tidak beraturan.
Sebagian besar dari mereka banyak ditemukan di daerah dengan kepadatan rendah. Lalu hampir tidak pernah ada di pusat gugus galaksi.
Sebuah tonjolan merupakan kelompok padat besar bintang. Astronom sering mendefinisikannya sebagai kelebihan cahaya bintang di atas ekstrapolasi ke dalam dari eksponensial.
Tonjolan ini dapat diklasifikasikan menggunakan Hubble. Beberapa tonjolan mempunyai sifat yang hampir sama dengan galaksi elips. Kemudian menurut perkiraan, banyaknya tonjolan menjadi tempat lubang hitam supermasif di pusatnya.
Pada umumnya, batang ini akan mempengaruhi pergerakan bintang serta gas antar bintang dalam galaksi tersebut. Selain itu, juga berpengaruh pada lengan spiral.
Galaksi Markarian 1337 sama seperti Bima Sakti kita, keberadaan tata surya telah mendapat klasifikasi sebagai galaksi spiral berbatang.
Untuk pemanjangan bintang berbentuk batang bisa kita amati di sekitar dua per tiga dari semua galaksi spiral. Selanjutnya kehadiran mereka bisa kuat atau bahkan lemah.
Seperti pada galaksi Markarian 1337 ini berbatang lemah. Keberadaan batang terkadang dapat terlihat dari struktur berbentuk X di luar bidang.
Biasanya akan mempunyai visibilitas maksimum pada setengah panjang batang dalam bidang.
Penelitian Mrk 1337
Kemudian gambar terbaru dari galaksi Markarian 1337 merupakan gabungan dari eksposur terpisah. Astronom mendapatkannya dari instrumen Wide Field Camera 3 (WFC3) Hubble.
Baca Juga: Misi Peluncuran Pesawat DART Selamatkan Bumi Dari Kepunahan
WFC3 menjadi instrumen terakhir dan tercanggih dari Teleskop Luar Angkasa Hubble. Hal tersebut sangat bermanfaat ketika akan mengambil gambar dalam spektrum yang terlihat.
Selain itu, WFC3 mampu mencitrakan target astronomi pada rentang panjang gelombang ekstra lebar. Bahkan bisa melakukan pada bidang pandang yang luas. WFC3 merupakan instrumen dari Hubble generasi keempat.
Kamera Hubble membidik Markarian 1337 pada berbagai panjang gelombang ultraviolet, tampak, dan inframerah. Sehingga menghasilkan gambar yang sangat jelas dan detail.
Astronomi Badan Antariksa Eropa ini menggunakan empat filter untuk sampel berbagai panjang gelombang. Lalu hasil warnanya berbeda untuk setiap gambar monokromatik. Hal tersebut masih berhubungan dengan filter individu.
Mereka ternyata usulan Adam Riess. Bahkan telah mendapat anugerah Nobel Fisika 2011 atas kontribusinya pada penemuan percepatan perluasan Alam Semesta. Hal tersebut terlaksana berkat kerjasama dengan Saul Perlmutter dan Brian Schmidt.
Riset mengenai galaksi Markarian 1337 merupakan bagian dari kampanye untuk meningkatkan pengetahuan tentang seberapa cepat alam semesta berkembang. (R10/HR-Online)