Contoh besaran vektor menarik untuk dipelajari. Ini merupakan salah satu materi dalam pelajaran Fisika. Besaran vektor mempunyai besar dan arah, sehingga dapat menjumlahkannya secara grafik. Caranya dengan menempatkan pangkal vektor yang kedua pada vektor yang pertama.
Baca juga: Besaran Vektor dan Skalar dalam Fisika, Definisi dan Contohnya
Besaran ini menjadi dasar dalam menetapkan besaran lainnya. Agar dapat menentukan besaran vektor, maka harus menggunakan dua metode. Metode tersebut adalah analitis dan grafis.
Untuk metode grafis terbagi menjadi metode poligon dan jajargenjang. Sedangkan metode analitis terbagi menjadi metode urai vektor dan rumus cosinus. Hasil penjumlahan dari vektor ini disebut resultan vektor.
Contoh Besaran Vektor dalam Fisika
Dalam ilmu fisika besaran terbagi menjadi dua, yakni skalar dan vektor. Keduanya mempunyai perbedaan yang tipis. Sehingga penting mengetahui contoh-contohnya agar dalam pengaplikasiannya tidak salah.
Sebelum membahas contoh besaran vektor, ketahui terlebih dahulu pengertiannya. Besaran vektor dalam ilmu fisika tidak hanya mempunyai besar/nilai, akan tetapi juga arah.
Besaran yang satu ini mempunyai lambang dengan bentuk panah. Kemudian bentuknya akan menunjukkan ke arah vector. Sementara panjangnya mewakili besar dari vektor tersebut.
Baca juga: Gerak Parabola pada Bidang Miring, Jenis, Contoh, dan Cirinya
Sifat-sifat vektor ini antara lain dapat dipindahkan asalkan arah dan besarnya tetap sama. Vektor tidak mempunyai posisi, meskipun memiliki arah.
Lalu vektor secara matematis dapat dioperasikan, yakni menambahkan, mengurangi dan mengalikannya. Sifat selanjutnya yaitu mudah dalam menguraikan vektor untuk analisis data. Contoh dari besaran vektor seperti perpindahan, gaya, kecepatan, medan magnet, tekanan, impuls, medan listrik dan vektor satuan.
Gaya
Gaya merupakan sebuah besaran dari hasil kali massa terhadap benda bergerak beserta dengan percepatan geraknya. Perlu Anda ketahui, satuan dari gaya adalah Newton atau N. Selain itu, bisa pula menuliskannya dengan satuan kg.m/s2.
Baca juga: Elastisitas dan Hukum Hooke Fisika: Besaran, Bunyi, dan Rumus!
Gaya termasuk vektor karena memiliki nilai yang dipengaruhi oleh arah kemana gaya akan bergerak.
Tekanan
Tekanan merupakan besaran yang menyatakan gaya, bekerjanya yakni terhadap satu satuan luas. Kemudian tekanan mempunyai kemampuan bergerak ke segala arah. Satuan dari tekanan adalah Pa atau satuan Pascal.
Kecepatan
Selain tekanan, kecepatan juga termasuk salah satu contoh dari besaran vektor. Hal ini karena kecepatan mempunyai nilai besaran yang kemana arah gerakannya bisa ditentukan terhadap benda yang mengalami kecepatan.
Untuk penulisannya, menuliskan kecepatan harus secara lengkap, yakni mulai satuan, nilai dan juga arahnya.
Vektor Satuan
Sebelum menggambar, maka ketahui terlebih dahulu terkait vektor dua dimensi. Vektor ini menjadi faktor pembentuk sudut terhadap salah satu dari sumbu kertas.
Notasi vektor satuan juga bermanfaat untuk menggambarkan besaran dan arah vektornya. Sedangkan peta satuan mempunyai arti sebagai vektor yang besarannya satu satuan dan setiap sumbu kartesiusnya memiliki notasi berbeda.
Syarat Besaran Vektor
Agar dapat mengetahui contoh besaran vektor, maka ada syarat-syarat yang harus terpenuhi. Syarat ini juga harus ada agar memudahkan saat menghitungnya. Untuk konsep dasarnya adalah sebagai berikut.
Mempunyai Nilai atau Besar
Syarat pertama adalah memiliki nilai yang bisa ditentukan. Nilai bisa diukur dengan memakai alat yang sesuai dan menjadi ketentuannya.
Sebagai contoh adalah gaya tekan dan tarik. Jika menggunakan alat tertentu, maka benda yang mengalami pergerakan tersebut dapat dengan mudah saat mengukur dan membacanya.
Apabila alat untuk mengukur menunjuk pada angka 50 Newton, maka artinya 50 adalah nilai gaya tersebut.
Memiliki Arah
Syarat yang kedua adalah mempunyai arah. Artinya, setiap besaran vektor pasti mempunyai arah berdasarkan arah geraknya.
Bisa untuk arah melengkung, jadi tidak hanya berlaku arah yang lurus saja. Misalnya saja melemparkan sebuah peluru menggunakan sudut 45 derajat ke arah atas, kemudian berawal dari arah horizontal.
Mempunyai Titik Tangkap Gaya
Titik tangkap menjadi tempat untuk memulai pergerakan gaya. Jadi, titik tangkap adalah titik nol sebelum adanya pergeseran. Titik awal vektor bekerja atau titik pangkal vektor mempunyai arah. Sehingga titik ini menjadi acuan arah dari berakhirnya vektor.
Baca juga: Sifat Lensa Objektif Mikroskop dan Persamaan Perbesarannya!
Dari contoh besaran vektor di atas, arah dan nilai menjadi komponen yang sangat diperhitungkan. Penting untuk mencantumkan nilai besaran (angka) dan menentukan arah terkait. Sehingga dapat menyatakan dengan jelas besaran vektornya. (R10/HR-Online)