Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Capaian vaksinasi 5 desa di Kota Banjar, Jawa Barat, masih rendah yaitu di bawah 50 persen. Capaian vaksinasi tersebut berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Banjar, Jumat (12/11/2021).
Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Banjar, H. Agus Nugraha mengatakan, kelima desa yang capaian vaksinasinya masih rendah yaitu Desa Kujangsari, Waringinsari, Langensari, Rejasari dan Desa Mulyasari.
Agus menyebutkan, vaksinasi dosis pertama di Desa Kujangsari baru tercapai 47,9 persen, Langensari 45,1 persen, Waringinsari 41,5 persen, Rejasari 48,7 persen, dan Desa Mulyasari 49,5 persen.
Sedangkan vaksinasi dosis kedua untuk Desa Kujangsari baru tercapai 35,9 persen, Langensari 30,6 persen, Waringinsari 24,7 persen, Rejasari 35,5 persen dan Desa Mulyasari baru 25,0 persen.
Namun, terdapat 4 desa yang tingkat capaian vaksinasinya tinggi, yaitu Desa Cibeureum mencapai 87,1 persen, Jajawar 82,3 persen. Kemudian Desa Raharja 80,3 persen, dan Desa Mekarharja dengan capaian vaksinasi 77,3 persen.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Terus Melandai di Kota Banjar, Dampak Positif Vaksinasi
“Untuk desa yang lain rata-rata capaian vaksinasinya sudah mencapai 50 persen dari target sasaran. Sementara yang tingkat capaian vaksinasinya paling tinggi baru empat desa,” terang Agus Nugraha.
Terkait capaian vaksinasi 5 desa yang masih rendah, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Banjar, dr. Fuad Hanif mengatakan, masih rendahnya capaian vaksinasi tersebut tentu menjadikan kecilnya herd immunity atau kekebalan kelompok. Serta berpotensi terjadinya kasus dalam lingkungan tersebut.
Menurutnya, pencapaian vaksin memang belum mencapai target karena tenaga kesehatan yang terbatas, rendahnya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya vaksinasi. Serta pengaruh kabar hoax tentang vaksin Covid-19.
Untuk itu, lanjut dr. Fuad Hanif, pendistribusian vaksinasi ke daerah terpencil harus lebih gencar lagi, dan menjadi skala prioritas. Tujuannya agar kekebalan kelompok masyarakat bisa merata.
“Pemerintah harus menggencarkan edukasi vaksin untuk mencapai herd immunity. Terpenting distribusi vaksin ke daerah terpencil harus lebih banyak,” tandasnya. (Muhlisin/R3/HR-Online)