Candi Sukuh mirip Piramida Meksiko viral. Bentuk dari batuan tersusun ini sekilas tampak serupa. Hanya saja, material dan ukuranya yang berbeda, namun jadi sorotan.
Indonesia sendiri memang memiliki banyak sekali peninggalan bersejarah yang berbentuk menarik. Candi-candi tersebut tersebar dalam beberapa wilayah Tanah Air.
Sehingga memiliki kisah rakyat yang berbeda-beda pula. Tidak hanya itu, tempat seperti ini juga menjadi persembahyangan beberapa agama dan kepercayaan.
Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan beberapa candi yang cukup terkenal di Indonesia. Karena biasanya kita mempelajarinya dalam buku sejarah sedari SD bahkan berwisata secara langsung.
Baca Juga: Sekelumit Cerita Candi Ronggeng Ciamis
Objek Candi Sukuh Mirip Piramida Meksiko
Dari data yang hadir, candi ini sudah ada sejak 15 Masehi. Info ini secara resmi dari Badan Pelestarian Cagar Budaya atau BPCB, Jawa Tengah.
Mereka menyebutkan bahwa candi ini merupakan hasil dari Kerajaan Majapahit pada masa lampau. Sehingga bentuknya seperti itu, dengan tinggi mencapai 910 meter permukaan laut.
Bentuknya terlihat seperti tiga teras dengan lambang menuju kesempurnaan. Tidak hanya itu, kabarnya juga sudah ada sejak Pemerintahan Suhita, sang ratu dari Majapahit.
Ia memerintahkan pada tahun 1429 sampai 1446. Sehingga terbentuklah candi yang mirip dengan piramida negara bagian timur tersebut.
Baca Juga: Bukan Candi, Batu Susun di Blok Rompe Ciamis Bentukan Alam
Makna Bangunan dan Relief Candi
Candi Sukuh mirip Piramida Meksiko ini juga seperti lainnya. Memiliki makna dan relief yang bercerita dengan maksud tertentu.
Kali ini melambangkan ketiga dunia yang saling bersinggungan. Pertama dunia bawah, dunia tengah, dan dunia atas, sehingga ketiga tahap tersebut harus mereka lalui untuk bisa mencapai nirwana.
Ternyata candi ini merupakan lokasi untuk bersembahyang agama Hindu. Namun tidak hanya itu, beberapa relief dan bentuk dari bangunan ini sempat jadi kontroversi.
Pasalnya, beberapa berbentuk alat kelamin manusia dan figur eksplisitnya. Penemuan pertamanya oleh arkeolog asal Belanda bernama Thomas Stanford Raffles. Pada tahun 1815 masuk dalam buku The History of Java.
Baca Juga: Pengaruh Barat Terhadap Birokrasi Kerajaan di Jawa, Semakin Maju dan Rasional
Berkunjung Ke Candi Sukuh
Jika Anda berminat untuk mengunjungi candi yang satu ini, perlu membayarkan tiket sebesar Rp 10.000 per orangnya. Baik pada hari biasa maupun ketika hari libur atau lainnya.
Terbuka secara umum dan terdapat pengelola candi ini. Ketika masuk kita wajib mengenakan kain kampuh yang tersedia dengan tarif sewa seikhlasnya.
Ketika sudah sampai pada pintu keluar, maka kita akan mengembalikannya. Jadi berkunjung ke candi ini, kita akan mempelajari bentuknya secara langsung dan membandingkannya dengan piramida.
Candi Sukuh mirip Piramida Meksiko ini jadi sorotan karena menarik. Tidak hanya dari segi bentuk, namun relief yang memiliki bentuk-bentuk bermakna. Wisata edukasi sejarah yang terjangkau, namun tetap menarik. (R10/HR-Online)