Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Buntut tenggelamnya dua orang pelajar asal Kota Banjar di Pantai Karapyak, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, pemerintah menyiapkan sarana penunjang keselamatan untuk memperingatkan wisatawan tentang zona dilarang berenang.
Rencananya, Pemkab Pangandaran bakal melengkapi sarana penunjang keselamatan berupa pos pengawas, dan rambu peringatan di Pantai Karapyak pada Jumat (5/11/2021) besok.
Selain itu SOP juga dibuat, salah satunya woro-woro untuk memperingatkan pengunjung agar tidak berenang di Pantai Karapyak.
Baca Juga: Terseret Ombak, Dua Bocah Tenggelam di Pantai Karapyak Pangandaran
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan, setelah sarana penunjang keselamatan lengkap dan SOP dipersiapkan, maka Pantai Karapyak bisa dibuka kembali.
“Sabtu (6/11/2021) sudah bisa dibuka kembali,” kata Jeje usai evaluasi dengan stakeholder wisata di kantor Desa Bagolo, Kecamatan Kalipucang Kabupaten Pangandaran, Kamis (4/11/2021).
Jeje juga tidak menginginkan kejadian wisatawan tenggelam saat berenang tidak terulang lagi.
“Setelah sarana penunjang keselamatan siap, silahkan dibuka kembali obwis Pantai Karapyak tersebut, dan pastikan zona larangan berenangnya sudah ada karena Pantai Karapyak bukan untuk zona berenang,” katanya.
Sebagai anak nelayan, Jeje mengaku sangat tahu Pantai Karapyak rawan untuk berenang.
“Sudah dua kali kejadian, maka selain turut berduka juga sebagai evaluasi bersama pengalaman dulu di Citumang sering kecelakaan. Setelah evaluasi alhamdulillah, untuk Pantai Pangandaran sudah zero accident,” katanya.
Jeje menambahkan, karena Pantai Karapyak merupakan zona dilarang berenang, maka Pemkab Pangandaran akan membangun kolam renang untuk wisatawan.
“Nanti dibuat kolam untuk aktivitas berenang di pinggir Pantai sambil melihat pemandangan. Kalau di Pantai-nya berbahaya, saya anak nelayan tahu kondisi itu,” ungkap Jeje.
Jeje mengatakan pihaknya akan membuat lima pos pengawas. Nantinya, ada Balawista yang mengawasi pergerakan wisatawan, ada rambu-rambu, woro-woro dan bendera larangan berenang.
“Kalau sarana penunjang keselamatan itu sudah siap, dibuka Sabtu Minggu. Saya akan standby hari Minggu-nya sambil pantau situasi,” pungkas Jeje. (Madlani/R7/HR-Online/Editor-Ndu)