Asteroid 469219 Kamoʻoalewa terlihat membuntuti Bumi. Penelitian terbaru dari hasil riset ini memberikan fakta bahwa asteroid yang satu ini terlihat seperti bulan atau satelit Bumi.
Benda langit ini berhasil menjadi perhatian karena kembali tertangkap dalam penglihatan para ilmuwan. National Geographic melansir hasil penelitian dan penemuan peneliti kali ini.
Pasalnya, cukup menarik memang objek yang ikut mengorbit planet Bumi ini. Selain dari pengamanan ancaman bahaya, hal ini kembali jadi penemuan yang menarik.
Maka dari itu, untuk Anda yang ikut tertarik dengan hasil dari teleskop kali ini, mari kita membahasnya lebih jauh lagi.
Baca Juga: Matahari Terbit Lebih Awal Beberapa Hari Kedepan di Daerah Tertentu
Objek Asteroid 469219 Kamoʻoalewa, Pecahan Dari Bulan
Tertangkap dalam Large Binocular Telescope atau LBT dan Lowell Discovery Telescope atau LDT. Para ilmuwan sudah mengungkapkan bahwa hasil dari pengamatan terhadap objek yang satu ini mengarah pada bulan.
Gagasan tersebut sudah terbit dalam makalah terbaru berjudul, Lunar Like Silicate Material From The Earth Quasi Satelitte (469219) 2016 HO3 Kamo’oalewa, Nature Communications Earth and Environment, pada tanggal 11 November 2021.
Karena berada di lokasi dekat dengan Bumi ketika mengorbit terhadap matahari, maka pengamatan terlihat sangat samar dan sulit tertangkap.
Ukurannya bahkan hanya sekitar 45 dan 57 meter saja. Sedangkan lokasinya berada kurang lebih 9 juta mil dari Bumi kita ini.
Baca Juga: Fenomena Gerhana Bulan Terlama Abad Ini pada November 2021, Catat!
Proses Pengamatan Asteroid 469219 Kamoʻoalewa
Terungkap bahwa asteroid ini hanya bisa para peneliti amati sekitar bulan April. Pasalnya, ukurannya yang sangat kecil, maka hanya bisa tertangkap dengan teleskop besar.
Hingga akhirnya, objek tertangkap menggunakan Binokular Besar. Teleskop tersebut sudah dikelola pihak Uarizona yang berlokasi di Gunung Graham, Arizona bagian Selatan.
Dari tahun 2016 lalu, pengamatan asteroid yang satu ini sempat tertunda. Pasalnya, ketika pandemi Covid-19, peneliti telah kehilangan kesempatan bulan April 2020 lalu untuk pengamatan.
Penutupan teleskop tersebut telah menghilangkan jejak pada tahun lalu. Hingga akhirnya baru bisa berlanjut pada tahun ini. Hal ini sempat disayangkan, sebab pengamatan pada waktu ke waktu sangat berharga.
Baca Juga: Asteroid 2021 UA1 Mendekati Bumi Tanpa Terdeteksi, Berbahayakah?
Petunjuk Asal Usul Asteroid 469219 Kamoʻoalewa
Profesor Ilmu Planet Uarizona menulis petunjuk mengenai asal usul asteroid 469219 Kamoʻoalewa berkaitan dengan bulan. Karena orbitnya mirip dengan Bumi, namun memiliki sedikit kemiringan.
Untuk cahayanya cukup redup, bahkan hanya memiliki 4 juta kali dari bintang yang paling redup. Sehingga perlu pengumpulan cahaya besar untuk bisa menangkapnya.
Perkiraan masa orbitnya hanya mencapai 300 tahun kedepan saja. Pasalnya, perkiraan asteroid ini sudah mengorbit sejak 500 tahun silam.
Asteroid 469219 Kamoʻoalewa masih dalam penelitian lanjutan dari pihak laboratorium untuk data asal usul lebih lanjut. Info terbaru, Program Observasi Objek Dekat Bumi NASA yang sudah mendanai penelitian tersebut. (R10/HR-Online)