Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Banjar, Jabar, dr Andi Bastian, soroti kondisi stunting di Kota Banjar.
Hal itu ia sampaikan usai mengikuti sebuah acara di Situ Mustika, Kelurahan Karangpanimbal, Kecamatan Purwaharja, Jumat (26/11/21).
Meski angka stunting di Kota Banjar tergolong rendah hanya sekitar 6,9%, namun pihaknya mengaku tidak akan tinggal diam.
“Ini masih dan akan menjadi PR yang lumayan bagi Kota Banjar,” ujar dr Andi.
Lebih lanjut ia menjelaskan angka stunting di Indonesia tahun 2020 mencapai 27%, dan Banjar jauh di bawah angka tersebut.
“Untuk 2021 kita belum tahu karena masih kumulatif (belum akhir tahun), tapi indikasinya alhamdulillah ada penurunan,” jelasnya.
Baca Juga: Tahun Depan Pemasaran Barang di Pasar Banjar Pakai Sistem Digital
Andi mengharapkan persentase stunting di Kota Banjar tahun 2021 berkurang signifikan.
“Angka (persentase) di tahun ini mudah-mudahan bisa berkurang, karena memang banyak dilakukan intervensi-intervensi dari Dinas Kesehatan,” katanya.
Selama ini pihaknya berupaya melaksanakan program-program mulai dari penyuluhan, serta pembelian makanan untuk anak bawah lima tahun (balita).
Hal itu merupakan salah satu stimulus yang bisa Dinas Kesehatan (Dinkes) lakukan dalam rangka upaya perbaikan dan pengendalian stunting.
Pencegahan Stunting di Kota Banjar
Andi pun menambahkan pencegahan dan penanganan stunting ini bukan hanya tanggung jawab Dinas Kesehatan Banjar.
Menurutnya stunting ini sudah merupakan isu nasional, penatalaksanaan bukan hanya Dinas Kesehatan.
“Stunting ini (merupakan) tugas bersama dengan seluruh perangkat daerah sesuai tugas pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing,” pungkas Kadinkes Kota Banjar.
Apakah stunting itu?
Dilansir dari laman Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), stunting adalah kondisi kekurangan gizi yang dialami bayi pada seribu hari pertama ia lahir (kehidupan) yang berlangsung lama serta menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang anak.
Akibat mengalami kekurangan gizi yang berlangsung menahun, bayi stunting tumbuh lebih pendek dari standar tinggi bayi seumurnya.
Ciri mudah melihat stunting itu pasti mempunyai tinggi tubuh pendek, sementara anak yang bertubuh pendek belum tentu mengalami stunting.
Di Kota Banjar sendiri angka stunting cukup rendah hanya tinggal 6,9 persen. (Aan/R8/HR Online/Editor Jujang)