Berita Banjar, (harapanrakyat.com),– Dinas Sosial P3A Kota Banjar, Jawa Barat, menegaskan Fika (16) anak putus sekolah warga lingkungan Sumanding Kulon, Kelurahan Mekarsari yang menjadi anak jalanan (Anjal) hingga ditertibkan petugas Satpol PP sudah tidak mau lagi kembali ke sekolah.
Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial P3A Kota Banjar Kokom Komala setelah sebelumnya pihak dari Dinas Sosial mengantarkan kedua anak putus sekolah tersebut ke rumah orang tuanya.
“Untuk yang perempuan itu orang tuanya masih ada. Setelah dilakukan asesmen anaknya memang sudah tidak mau sekolah,” kata Kokom kepada wartawan, Selasa (2/11/2021).
Baca Juga: Dua Gepeng Putus Sekolah, Disdik Kota Banjar Siap Fasilitasi
Menurut Kokom, dari hasil asesmen dulu orang tua dari Fika sebetulnya ikut tercover dalam program penerima manfaat bantuan PKH. Namun bantuan tersebut tak lagi diterima orang tua Fika.
Baca Juga:
Terhentinya kepesertaan menjadi KPM PKH itu karena salah satu syarat dalam komponen bantuan PKH adalah ada anggota keluarga yang masih sekolah. Sementara anaknya berhenti sekolah sehingga secara otomatis kepesertaannya terhenti.
Selain itu, kata Kokom, anak tersebut menurutnya masuk dalam kategori anak terlantar karena kurang perhatian dari pihak keluarganya.
“Dulu ibunya itu masuk program PKH kemudian berhenti dan anaknya memang tidak mau ke sekolah. Anaknya termasuk kami kategorikan anak terlantar karena kurang perhatian dari orang tuanya,” katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, pihaknya sampai saat ini masih berusaha mencari solusi agar anak tersebut bisa kembali ke sekolah dan menawarkan pengasuhan anak dalam panti.
Namun untuk pengasuhan anak dalam panti tersebut memang harus mendapatkan izin dari orang tuanya baru kemudian bisa ditindaklanjuti.
Adapun untuk Fajar yang juga terkena razia, sambung Kokom, sementara ini pihaknya baru akan melakukan asesmen dan pendampingan.
“Kami masih upaya terus agar si anak mau masuk panti dan sekolah lagi. Untuk tindak lanjutnya kami akan asesmen dulu ke orang tuanya,” kata Kokom. (Muhlisin/R7/HR-Online)